Teh Tannin Siap Ramaikan Pasar Nasional, Berdayakan Petani Milenial, Majukan Ekonomi Daerah
Reporter:
andriansyah|
Kamis 13-01-2022,08:45 WIB
radartasik.com, TASIK - CV Mutiara Indorasa Sejahtera (produsen Teh Tannin) melaksanakan penandatanganan MoU program kemitraan petani milenial dengan bank bjb Cabang Singaparna di Kampung Cirendeu Desa Ciroyom Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/1/2022).
Acara dihadiri pula oleh Kepala
OJK Tasikmalaya Edi Ganda Permana dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Nurcipto.
CEO Teh Tannin Atep Kaspul Anwar menyampaikan, dengan adanya kemitraan dengan bank bjb
Singaparna ini, pihaknya ingin menjadikan para petani di Bojonggambir sebagai penghasil teh terbesar di wilayah Jabar.
“CV kami ini merupakan salah satu supplier produk Teh Sosro. Diharapkan ke depannya, kami bisa terus berkontribusi menyumbang pemikiran untuk menghasilkan produk yang bisa go nasional bahkan go internasional,” ujarnya kepada Radar.
Atep mengatakan, akan membuat gebrakan agar bisa bersaing dan berkompetisi dengan produk yang ada saat ini seperti Teh Sosro, Teh Dandang dan lainnya. Di samping itu, bisa mengangkat produk teh lokal yang ada di Bojonggambir khususnya.
Saat ini, terdapat 400 petani lansia dan petani muda yang bekerja di perusahaannya. Namun, sebanyak 80 persennya mayoritas lansia. Sekarang akan diubah 50 persennya diganti dengan petani milenial.
“Kami akan memberdayakan para petani milenial. Mudah-mudahan perekonomian segera pulih di tengah pandemi seperti saat ini, sehingga produk kami bisa go nasional hingga internasional,” kata dia.
Atep mengaku selalu berinovasi dengan melibatkan para petani milenial. Produk teh itu, tidak hanya Sosro dan Teh Sariwangi saja yang dikenal. Sekarang ada juga Teh Tannin yang merupakan cikal bakal produk teh yang ikut berkompetisi di pasar nasional dan menjadi teh kebanggaan Kabupaten Tasikmalaya.
Pemasaran Teh Tannin, ujar dia, yang bentuknya kemasan dijual di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan jenis teh curah biasa dijual ke Sosro dan Sepeda Balap. Harga per kemasannya rata-rata Rp 14.000/kg yang curah, untuk teh celup harganya Rp 6.000.
“Kami mohon support dan doanya, agar bisa selalu berkreasi khususnya bagi para petani milenial. Bisa menyerap lapangan pekerjaan dan mengangkat nama Kabupaten Tasikmalaya,” kata dia.
CEO Regional 3 bank bjb Nunung Suhartini menyampaikan, bahwa teh ini merupakan budaya dan harus dibangkitkan lagi menjadi life style di masyarakat. Sebab, semua orang minum teh, pagi-pagi yang dicari itu teh. Bahkan turun-temurun dari karuhun, jadi warisan budaya di Kabupaten Tasikmalaya.
“Kami dari bank bjb mendukung apa yang menjadi cita-cita bersama, dengan adanya program nota kesepakatan yang ditandatangani hari ini bersama
CV Mutiara Indorasa Sejahtera,” kata dia.
Nunung menyebutkan, di bjb ada kredit UMKM untuk petani khususnya bagi para petani teh di Bojonggambir ini. Ada program Digital Sistem Edukasi dan Interaksi untuk produk UMKM, serta produk yang bisa diberikan untuk permodalan berupa kredit dan pendampingan pelatihan dari bank bjb.
Kolaborasi ini, diharapkan Nunung, akan menjadikan momentum untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Barat. Dimana para petani milenial agar bisa bangkit menjadi sebuah kebanggaan dengan membangun daerah. Meskipun tinggal di desa namun rezeki kota.
Namun, sambungnya, tentunya dalam perjalanannya para petani ini membutuhkan pendampingan. Bank bjb siap membantu dari segi permodalannya. Di mana sebagai optakernya
CV Mutiara Indorasa Sejahtera, sehingga dengan kolaborasi ini petani akan naik kelas dalam hal pendapatannya.
“Nantinya untuk harga produk pun bisa terjaga dan adanya kepastian pasar. Kesejahteraan para petani teh ini pun bisa meningkat,” ucap dia.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Ir H Jafar Ismail MM mengungkapkan, pengembangan teh di Jawa Barat cukup berpotensi. Pada saat Covid-19 melanda, ada 3 sektor yang perkembangannya masih positif, di antaranya bidang pertanian.
“Jadi pertanian ini merupakan sektor yang selalu berkembang dan positif, baik di saat ada krisis ataupun tidak. Maka dari itu, kita berusaha atau terus bergerak di bidang pertanian, karena tidak akan terkena kerugian yang cukup besar,” ucap dia.
Menurutnya, petani di kita yang ada saat ini sebanyak 74 persennya berusia lebih dari 45 tahun. Oleh karena itu, Gubernur Jabar mencanangkan program petani milenial, sehingga diharapkan dengan adanya petani milenial itu ada penyegaran dan perubahan.
Di era digital ini, sambungnya, Teh Tannin harus bisa beradaptasi. Jadi ke depan, tidak hanya dijual secara manual, melainkan juga bisa secara online. Disesuaikan dengan jargon tinggal di desa, rezeki kota dan bisnis mendunia.
“Ini merupakan terobosan baru dan saya sangat mendukung program petani milenial sekaligus kemitraan antara bank bjb kantor cabang
Singaparna dengan
CV Mutiara Indorasa Sejahtera ini,” kata dia. (obi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: