Polisi Gadungan yang Menipu Janda Kaya di Tasikmalaya juga Beraksi di Wilayah Jabar dan Jateng

Polisi Gadungan yang Menipu Janda Kaya di Tasikmalaya juga Beraksi di Wilayah Jabar dan Jateng

TASIK — Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan menjelaskan bahwa tersangka SWG alias Aris Setiawan (38) yang menipu janda, SH (35) asal Kabupaten Tasikmalaya, beroperasi juga di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kepada penyidik, kata AKBP Aszhari Kurniawan, tersangka SWG, mengakui telah melakukan aksi penipuan dengan modus sama, yaitu mengaku-ngaku sebagai anggota polisi padahal yang bersangkutan adalah pengangguran, di wilayah Jabar dan Jateng. 

"Kalau untuk kerugian sampai Rp 300 juta itu hanya korban asal Tasikmalaya saja. Tapi dalam pemeriksaan pelaku mengaku telah menipu dengan modus sama di Jateng dan Jabar," ujar AKBP Aszhari Kurniawan saat memimpin ekspose kasus tersebut di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu (12/1/2021).

Kini, tersangka SWG asal Grobogan, Jawa Tengah itu, telah mendekam di ruang tahanan Polres Tasikmalaya Kota. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Tersangka SWG dijerat Pasal 378 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara 4 tahun. 

Sebelumnya, seorang pengangguran berinisial SWG alias Aris Setiawan (38) mengaku sebagai anggota reserse berpangkat Aiptu kepada korbannya, SH (35), seorang janda yang kaya raya asal Kabupaten Tasikmalaya.

Keduanya bermula berkenalan di sebuah aplikasi tersebut pada Juni 2021 lalu. Sampai akhirnya ketemuan dan berpacaran sampai Desember 2021. 

Tersangka SWG berpura-pura meminjam uang kepada SH untuk merenovasi rumah, membeli mobil Mercedes Benz dan motor Honda CBR. Totalnya mencapai Rp 300 jutaan.

Sampai akhirnya korban curiga dan melaporkannya ke Polres Tasikmalaya Kota hingga akhirnya diketahui bahwa pelaku bukan anggota kepolisian alias polisi gadungan. 

"Kita tangkap seorang pria berinisial SWG dengan akun media sosial mengaku sebagai polisi gadungan atas nama Aris Setiawan berpangkat Aiptu," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan kepada radartasik.com, Rabu (12/01/22). 

"Seusai dicek keasliannya pelaku bukan anggota polisi asli alias gadungan. Pelaku melakukan penipuan kepada seorang perempuan dan telah merugikan Rp 300 juta," sambungnya.

** Mendapatkan 11 Barang Bukti Trasnferan Bank
Kapolres menerangkan, dalam mengungkap kasus ini, kepolisian mendapatkan 11 barang bukti transferan bank dari rekening korban ke rekening pelaku dalam rentan bulan Juli sampai Desember 2021. 

Pihaknya juga mendapati akun media sosial milik pelaku yang berfoto layaknya anggota Reserse Kriminal (Reskrim) pakaian putih berdasi merah. Dalam aksinya pelaku langsung mendatangi korban usai berkenalan lewat medsos. 

"Pelaku selama ini mengaku sebagai anggota kepolisian dari Polda Jateng. Padahal pelaku adalah polisi gadungan yang aslinya selama ini tak punya pekerjaan. Selama ini pelaku pekerjaannya menipu orang dengan bergaya seperti anggota dan mengaku sebagai anggota," terangnya. 

Saat menangkap pelaku, beber Aszhari, pihaknya mendapatkan barang bukti 1 unit mobil Mercedes Benz, 1 unit motor Honda CBR dan beberapa perlengkapan anggota kepolisian seperti seragam Reskrim kemeja putih berdasi merah, bet kepolisian, topi polisi dan masker berlogo TNI-Polri. 

Selama ini pelaku kepada penyidik mengakui telah melakukan aksi penipuan dengan modus sama di wilayah Jabar dan Jateng. 

"Kalau untuk kerugian sampai Rp 300 juta itu hanya korban asal Tasikmalaya saja. Tapi dalam pemeriksaan pelaku mengaku telah menipu dengan modus sama di Jateng dan Jabar," tambahnya. 

Kini, pungkas Kapolres, pelaku telah mendekam di ruang tahanan Polresta Tasikmalaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku dijerat Pasal 378 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara 4 tahun. 

"Uang hasil penipuan dari korban semuanya dibelanjakan untuk keperluan korban termasuk membeli mobil dan motor mewah yang diamankan sebagai barang bukti," ujarnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: