Jembatan Cipanyir di Indihiang Jadi Destinasi Wisata Kota Tasikmalaya, Wali Kota: Jangan Dikarcis, Nanti Bisa Pungli

Jembatan Cipanyir di Indihiang Jadi Destinasi Wisata Kota Tasikmalaya, Wali Kota: Jangan Dikarcis, Nanti Bisa Pungli

TASIK —Jembatan Cipanyir (Cipedes dan Panyingkiran) di Jalan RE Martadinata, yang berada diantara Kelurahan Cipedes-Panyingkirian, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, kini menjadi salah satu destinasi wisata. Sebelum disulap, kawasan ini tampak kumuh.

Pada 2019 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak meningkatkan kualitas kawasan pemukiman kumuh di lokasi tersebut dengan anggaran Rp 6 miliar di atas lahan lebih dari 15 hektare. Hal ini, guna mengangkat potensi sumber daya di wilayah setempat. 

Di Provinsi Jawa Barat sendiri, program penataan kawasan ini kini telah diselesaikan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya.

Penataan Kawasan Cipanyir ini bermula dari kegiatan penataan Permukiman Kumuh Perkotaan (PKP) skala lingkungan melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada 2018-2019 dan dilanjutkan pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kawasan. 

Kepadatan dan ketidakberaturan permukiman serta minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini sempat menyandang predikat kumuh. Setelah 8 bulan dikerjakan dan didukung masyarakat setempat, kini kawasan tersebut menjadi bersih dan tertata dengan baik. 

"Saya baru melihat jembatan ini, setelah beberapa kali di agendakan selalu batal. Jembatan ini betul-betul menjadi indah dan bersih," ujar Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf kepada radartasik.com, Rabu (12/01/22) saat mengunjungi Jembatan Cipanyir.

"Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian PUPR. Karena program ini tak semua daerah yang mendapatkannya. Mudah-mudahan ini menjadi ekowisata untuk Cipangir yang betul dipelihara serta dimanfaatkan," sambungnya.

Yusuf berpesan, Sungai Ciloseh di bawah Jembatan Cipanyir yang sudah bersih jangan sampai ada yang menyimpan keramba ikan. Karena akan membuat kawasan ini menjadi kotor lagi dan bisa menimbulkan sampah.

"Karena potensi destinasi wisata di Cipanyir sudah terbentuk saat ini dengan diubah oleh Kementerian PUTR melalui program Kotaku. Mudah-mudahan di tahun mendatang kucuran dana dari pemerintah pusat untuk bantuan serupa bisa turun lagi," pesannya.

Yusuf juga berpesan agar tak dikarcis untuk warga luar atau wisatawan lokal yang ingin berkunjung ke Cipanyir, karena nanti bisa menjadi pungutan liar (pungli). 

"Karena nanti kalau airnya naik bisa digunakan sungainya untuk lalayaran. Belum lagi nanti silakan swadaya kalau ada genting rumah warga yang di pinggir sungai bisa dicat warna-warni sehingga tampak indah," ujarnya.

Sementara itu tokoh masyarakat setempat yang juga Ketua RW11 Kampung Sindangsari, Kelurahan Panyingkiran, Burhanudin mengucapkan terima kasih atas pembangunan Jembatan Cipanyir.

"Karena wilayah kami wajahnya telah berubah serta tak kumuh. Kami ucapkan banyak terima kasih. Wilayah kami menjadi indah dan bersih sehingga banyak memberikan manfaat bagi masyarakat kami," tuturnya.

Berkat jembatan ini, jelas dia, wilayahnya menjadi kawasan wisata dan mengelola TPS 3R serta bank sampah mandiri dengan nasabah sebanyak 70 warga sekitar. Sehingga menopang perekoniman masyarakat ketika di masa pandemi ini. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: