Jurus Prof Muradi Bawa Unsil me-Wangi

Jurus Prof Muradi Bawa Unsil me-Wangi

radartasik.com, BANDUNG - Berakhirnya proses penjaringan dan verifikasi persyaratan serta ditetapkannya seluruh pendaftar menjadi bakal calon Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.


Tentunya menjadi penegas, bahwa ke depan persaingan dalam kontestasi pemilihan rektor Unsil harus diwarnai dengan “perang” ide dan gagasan.

Untuk itu, ke depan setiap bakal calon Rektor Unsil harus menyampaikan ide dan gagasannya terkait dengan perubahan dan kemajuan kampus lebih maju di Priangan Timur hingga nasional.

Salah satu bakal calon Rektor Unsil Tasikmalaya, Prof Muradi SS MSi MSc PhD mengatakan sejak awal sudah menawarkan ide dan gagasannya untuk perubahan dan kemajuan Unsil yakni dengan tagline Unsil me-Wangi.

”Ide dan gagasan ini muncul sebagai sebuah jalan atau cara untuk membawa Unsil menuju perubahan dan kemajuan,” katanya kepada Radar, Senin (10/1/2022).

Menurut Prof Muradi, adanya tagline me-Wangi ini adalah akronim dari 5 poin. Yakni terkait dengan ide dan gagasan yang hari ini Prof Muradi tawarkan kepada civitas akademika Unsil khususnya dan masyarakat Tasikmalaya, Priangan Timur bahkan Jawa Barat pada umumnya.

Untuk rincian hurufnya, yakni W mengenai Wisdom Locally (kearifan Lokal), A yakni Academic Integrity (Integritas Akademik), lalu N kepanjangan Networking (Jejaring). Sedangkan G adalah Global Orientation (Orientasi Global), dan terakhir I yaitu Innovation (Inovasi Keunggulan).

”Lima poin ini menjadi dasar ide dan gagasan perubahan dan kemajuan Unsil ke depan yang ditawarkan oleh saya (Prof Muradi, Red)” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk Wisdom Locally atau kearifan lokal menjadi satu hal penting yang ditawarkan oleh Prof Muradi bagi Unsil yang berada di Kota Tasikmalaya, Priangan Timur bahkan Jawa Barat.

”Nilai atau filosofi kesundaan menjadi nilai kearifan lokal. Selain itu, nama Siliwangi yang sarat akan nilai dalam nama Unsil memiliki nilai dan ajaran yang perlu ditanamkan dan dijalankan,” katanya.

Artinya, sambung Prof Muradi, adanya nilai-nilai kesundaan dan Siliwangi seperti silih asah yang berarti bahwa civitas akademika Unsil harus mampu untuk saling mencerdaskan dan saling memperluas wawasan diranah internal dan eksternal kampus.

Silih asih yang berarti civitas akademika Unsil harus guyub dan saling mengasihi atau saling memberikan kasih sayang yang tulus agar tercapai satu tujuan bersama demi perubahan dan kemajuan Unsil.

”Dilanjutkan silih asuh yang artinya civitas akademika Unsil harus saling membina, menjaga, dan mengayomi, selayaknya yang tua membina dan mengayomi yang muda dan yang muda menjaga yang tua,” ujarnya.

Untuk itu, kata Prof Muradi, nilai tersebut mesti terus terjaga agar kerja sama demi kemajuan dan perubahan Unsil dapat terwujud. ”Dengan begitu menghasilkan silih wawangi atau silih wangi,” ujarnya.

”Artinya civitas akademika Unsil harus menghubungkan hal positif dan memberikan hal yang positif terhadap sesama. Atau silih dorong silih rojong antar sesama bukan saling menjatuhkan, karena pada akhirnya kemajuan dan perubahan Unsil menjadi cita-cita dan tujuan bersama,” katanya.

Prof Muradi menambahkan untuk academic integrity atau integritas akademik adalah sebuah prinsip moral dan nilai yang harus diterapkan di lingkungan akademik.

Di mana integritas akademik ini memiliki 5 prinsip penting yang harus dijaga dan diterapkan oleh seluruh civitas akademika, yakni prinsip kejujuran, saling percaya, keadilan, saling menghormati dan bertanggung jawab.

”Lima prinsip dari integritas akademik ini menjadi landasan perubahan dan kemajuan Unsil yang wajib diimplementasikan oleh seluruh civitas akademika Unsil,” ujarnya.

Artinya, setiap perubahan dan kemajuan harus berdasar pada prinsip kejujuran, saling percaya pengolahan interpersonal dan sosial-kognitif dikaitkan dengan cara keputusan berbasis kepercayaan yang dibuat.

”Lalu dengan kepercayaan tersebut dapat menjadi suatu keyakinan antara satu orang dengan orang lain. Tentunya harus memiliki prinsip keadilan yang menjunjung tinggi tindakan, sehingga dapat memberikan nilai adil bagi orang lain,” tandasnya.

Kemudian, memunculkan prinsip saling menghormati. Itu merupakan salah satu asas yang ada dalam integritas akademik.

”Adanya prinsip saling menghormati, akan tercipta keharmonisan di dalam dunia pendidikan,” ujarnya.

Dikuatkan dengan adanya prinsip tanggung jawab. Maknanya prinsip tersebut dapat menjalankan tugas dan amanah masing—masing sesuai dengan aturan untuk menuju perubahan dan kemajuan.

Gagasan atau ide selanjutnya, yakni networking atau jejaring. Prof Muradi berupaya adanya perubahan dan kemajuan Unsil.

Tentunya diperlukan adalah bagaimana Unsil perlu menjalin hubungan dan membangun jejaring pentahelix dengan kampus lain, dunia usaha, masyarakat, pemerintah dan media.

” Melalui jejaring yang dibangun Unsil nantinya mampu berlari dengan cepat ke arah kemajuan dan perubahan. Juga sekaligus mengimplementasikan prinsip tri darma perguruan tinggi sebagai tugas pokok Unsil sebagai lembaga pendidikan perguruan tinggi,” katanya.

Untuk itu, Prof Muradi menawarkan jejaring yang dimilikinya supaya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan dan perubahan Unsil ke arah yang lebih baik.

Berikutnya, Prof Muradi akan menguatkan global orientation. Wujudnya agar Unsil sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Priangan Timur berorientasi terhadap perkembangan dunia global.

”Maknanya Unsil harus menjadi kebanggaan masyarakat Priangan Timur ataupun Jawa Barat khususnya dan umumnya Indonesia. Sebab dengan menjadi perguruan tinggi negeri yang mampu menjawab tantangan zaman dan perkembangan dunia global,” ujarnya.

Oleh karenanya, Unsil hari ini harus mampu merespons era baru yang tengah terjadi di dunia global melalui keilmuan, riset, metode dan teknologi pembelajaran. Kemudian juga manajemen dan tata kelola organisasi sehingga Unsil mampu memiliki daya saing global.

Terakhir gagasan atau ide yakni innovation atau Inovasi. Hal itu mesti dilakukan Unsil sebagai lembaga pendidikan yang menjalankan tri darma perguruan tinggi.

”Pastinya Unsil dapat menjadi leading sektor inovasi bagi terciptanya satu gagasan, ide atau produk dan memunculkan potensi—potensi keunggulan baik dari internal Unsil atau dari eksternal Unsil sendiri. Hasilnya agar membawa Unsil menjadi Universitas yang dicintai dan dibanggakan masyarakat,” tuturnya.

”Tentunya saya juga (Prof Muradi, Red) memberikan tawaran untuk mendorong lahir dan terciptanya inovasi-inovasi yang diberikan oleh seluruh civitas akademika Unsil. Semua itu agar Unsil dapat memberikan sumbangsih yang lebih konkrit dan positif untuk Tasikmalaya, Priangan Timur, Jawa Barat dan nasional,” katanya menambahkan. (riz/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: