Kabupaten Garut Anggarkan Rp 200 Juta untuk Sepatu PNS

Kabupaten Garut Anggarkan Rp 200 Juta untuk Sepatu PNS

radartasik.com, GARUT KOTABupati Garut H Rudy Gunawan berjanji membelikan sepatu kulit untuk para pegawai negeri sipil (PNS) golongan 2 dan 3 di lingkungan Pemkab Garut. Sepatu kulit yang nantinya akan dibagikan kepada para PNS merupakan hasil karya para perajin kulit di Sukaregang.


Rudy menerangkan, untuk membeli sepatu kulit, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 200 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.

“Anggarannya kita sudah siapkan dari APBD,” ucap Rudy saat mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Dekrasnada Jawa Barat Atalia Praratya Kamil saat meninjau satuan pelayanan pengembangan industri perkulitan Garut di UPTD Industri Pangan, Olahan, dan Kemasan (IPOK) Provinsi Jawa Barat, Kamis (6/1/2022).

Rudy menerangkan, pembelian sepatu dari para perajin kulit Sukaregang dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap industri kulit di Kabupaten Garut.

Dukungan perlu dilakukan karena di masa pandemi Covid-19 para pelaku usaha dan perajin kulit terdampak. “Sekarang kita bantu beli produknya karena kemarin-kemarin sepi pembeli,” ujarnya.

Dalam membantu meningkatkan industri kulit, pihaknya juga meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memberikan ide-ide yang cemerlang yang bisa meningkatkan penjualan produk kulit asal Garut.

“Kang Emil ini luar biasa, saya menyaksikan sendiri ada batik dari Cirebon hasil desain Kang Emil yang laku dan bahkan viral. Saya berharap ide-ide cemerlang tersebut bisa diterapkan terhadap industri kulit di Kabupaten Garut,” harapnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa permasalahan yang ditemui pelaku usaha kerajinan kulit, salah satunya berA­kaitan dengan pos proA­duksi limbah.

“Yang ketiga post proA­duksi limbah ternyata itu masih masalah utama karena meA­nyangA­kut lingA­kungan juga, akan kita cek ada lima titik katanya ada tapi tidak berA­fungsi,” katanya.

Selain itu, masalah lain yang ditemui pelaku usaha yaitu dari sisi desain, kadang terlalu mirip-mirip, dan juga terkait marketing digital yang masih kurang dipahami oleh pelaku usaha.

“Yang terkeren adalah harus mau sekian persen dari produknya menggunakan vegetarian, yaitu kulit dari limbah kulit kopi dan dari jamur yang sekarang lagi diminati oleh merek-merek fashion dunia,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: