Label Bakso Mengandung Babi Sudah Ditempel oleh Pemilik Kios dan Pol PP Kota Tasik

Label Bakso Mengandung Babi Sudah Ditempel oleh Pemilik Kios dan Pol PP Kota Tasik

Radartasik.com, TASIK — Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tasikmalaya, Junjun Junaedi, mengatakan, pihaknya sudah memastikan bahwa bakso Gunung Pereng 2 di Jalan Veteran, Kota Tasikmalaya sudah memasang label informasi bertuliskan bakso mengandung babi.

 
"Sejak awal itu (pemasangan label keterangan mengandung babi, Red) sudah kita sarankan untuk memasang label itu," kata Junjun Junaedi kepada Radartasik.com di kantornya, Kamis (6/1/2022).
 
Termasuk, pihaknya juga mengimbau pemilik kios bakso tersebut agar menyampaikan informasi kepada konsumen bakso bahwa bakso di tempat tersebut mengandung unsur babi.
 
"Tentunya dengan itu akan menjadi kewaspadaan untuk seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya," kata Junjun, 
 
Berkaitan untuk aktivitas di rumah makan bakso tersebut, kata Junjun, untuk sementara ditutup. 
 
"Mungkin untuk buka saat ini bisa bertahap, karena butuh adanya penerimaan masyarakat keberadaan itu," ujarnya.
 
Sementara, untuk label mengandung babi, kata Junjun, sudah dipasang oleh pemilik kios bakso tersebut disaksikan Pol PP Kota Tasikmalaya, Kamis (6/1/2021) pagi. 
 
Pengumuman tersebut dipasang di bagian depan dan dalam kios bakso tersebut. "Sesuai arahan, kita sudah dilaksanakan yakni pemasangan label," kata Junjun.
 
Junjun juga menyarankan bagi para pelaku bisnis makanan, khususnya bakso, agar menyampaikan sejelas mungkin kepada konsumen bahwa bakso yang dijualnya itu mulai dari bahan-bahan yang dibuatnya. 
 
"Dengan begitu masyarakat menjadi waspada dalam mengkonsumsi makanan yang disajikan oleh penjual," ujar Junjun. 
 
Sebelumnya, Koordinator Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kota Tasikmalaya, Miftah Farid, mengatakan, dari viralnya bakso berminyak dan topping babi di Kota Tasikmalaya harus menjadi bahan bagi para pemangku kebijakan di Kota Tasikmalaya terkait pengawasan makanan. 
 
"Hikmah untuk pemerintah yakni sebagai bahan evaluasi dalam hal pengawasan yang lebih intensif dalam seluruh sektor kehidupan, baik manusia, perdagangan, pembangunan dan lainnya termasuk penjualan makanan bakso," kata Miftah Farid kepada Radartasik.com, Rabu (5/1/2022).
 
Selama ini, kata Miftah Farid, Pemerintah Kota Tasikmalaya, dalam hal pengawasan hanya terfokus pada salah satu sektor yakni pembangunan infrastruktur, sedangkan pengawasan untuk lainnya masih kurang bahkan nyaris tidak ada. "Padahal sektor perdagangan yang dilakukan oleh pemerintah juga harus ada pengawasan," katanya.
 
Jangan sampai, kata Miftah Farid, ada fenomena yang lainnya setelah bakso mengandung babi ini, karena tidak adanya pengawasan yang intensif dari pemerintah daerah. 
 
"Dasar itu makanya diperlukan adanya pengawasan intensif dalam berbagai sektor, selain aktivitas perdagangan," kata Miftah Farid mengingatkan.
 
Termasuk, Miftah Farid, Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui dinas-dinas terkait harus adanya pengecekan makan secara berkala, baik dari kandungan, zat berbahaya dana lainnya. 
 
"Itu pun kalau Pemerintah Kota Tasikmalaya sayang terhadap masyarakat, harus ada pengecekan makanan yang dijual secara berkala secara keseluruhan," kata Farid.
 
Melihat kondisi, saat ini Wali Kota Tasikmalaya H Muhamad Yusuf harus melakukan evaluasi terhadap pengawasan instansi, misalnya permasalahan bakso, ada dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan dan perizinan. Itu harus dievaluasi. 
 
"Karena dinas tersebut yang harus intens mengawasi berjalannya perdagangan di Kota Tasikmalaya, khususnya sektor makanan bakso. Saya kira bila ada pengawasan secara intens, tidak ada kejadian seperti ini," ujar dia.
 
Termasuk, setiap perizinan yang dikeluarkan khusus untuk makanan, harus lebih detail, mulai dari bahan-bahan makanan yang akan disajikan atau dijual.  
 
"Bagian perizinan harus lebih selektif dalam mengeluarkan izin usaha makanan. Pada intinya harus ada pengawasan intensif," kata dia. (ujang nandar/radartasik.com)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: