Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Sayuran dan Telur Diprediksi Stabil Februari
Reporter:
andriansyah|
Selasa 04-01-2022,08:45 WIB
radartasik.com, TASIK - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya memprediksikan harga pangan strategis setelah Natal dan tahun baru (Nataru) 2022 bakal melandai atau bahkan turun, seperti; sayuran, telur, dan daging ayam. Sedangkan untuk minyak goreng curah atau kemasan tetap tinggi.
Untuk saat ini, harga cabai merah besar Rp 41.250 perkilogram (/kg), cabai rawit merah Rp 81.250/kg, daging ayam ras Rp 36.500/kg. Sedangkan
minyak goreng curah Rp 19.000/kg dan
minyak goreng kemasan Rp 19.900/kg.
Kabid Ketahanan Pangan, DKP3 Kota Tasikmalaya Enung Nurteti mengatakan, prediksi penurunan harga pada sayuran,
telur dan daging ayam setelah
Nataru bakal terjadi. Kemungkinan itu terjadi, karena permintaan masyarakat berkurang.
”Peningkatan konsumsi masyarakat memang saat
Nataru, sehingga kerap kali membuat harga bahan pangan meroket. Tetapi setelah itu diprediksikan mulai melandai kembali,” katanya kepada Radar, Senin (3/1/2022).
Lanjut ia, terjadinya gejolak harga tersebut, bercermin dari pengalaman momentum sebelumnya, seperti Ramadan, Idul Fitri dan
Nataru. Memang saat itu, tingkat permintaan pasar untuk sayuran,
telur dan daging ayam ras mengalami lonjakan dibandingkan biasanya.
“Adanya kenaikan harga kebiasaan karena permintaan banyak, tetapi tidak diimbangi produksi,” ujarnya.
Sedangkan untuk
minyak goreng curah atau kemasan diprediksi masih mahal di tahun 2022. Harga mahal itu, karena harga bahan baku
minyak goreng,
minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) masih tinggi. “Kalau
minyak goreng kemungkinan susah turun normal kembali. Harus ada peran pemerintah pusat,” katanya.
Dengan mahalnya
minyak goreng tersebut, dikeluhkan oleh pedagang. Salah satunya Pedagang Cimol Bojot, Yanti (37) mengaku menjadi terjepit hidupnya karena keuntungan dagangnya sedikit. Ia harus menambah modal usaha untuk membeli
minyak goreng yang harganya tinggi.
Dengan modalnya yang biasa membeli
minyak goreng Rp 33.000 isi 2 liter, kini bisa mencapai Rp 40.000 isi 2 liter.
“Harga
minyak goreng kini meledak membuat keuntungan sedikit. Karena saya tidak bisa menaikkan harga, hanya bisa mengurangi porsinya saja,” ujarnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: