Rehab Narkoba Gratis Minim Peminat

Rehab Narkoba Gratis Minim Peminat

radartasik.com, TASIK — Momen pergantian tahun disinyalir membuat peredaran dan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat. Di sisi lain, pembatasan di masa pandemi membuat deteksi lebih sulit.


Hal itu diakui Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya H Tuteng Budiman. Menurutnya, peredaran dan penyalahgunaan barang terlarang itu berpotensi meningkat di momen-momen tertentu. “Termasuk malam tahun baru, ada potensi peningkatan dari biasanya,” ungkapnya usai rilis capaian kinerja di kantornya, Rabu (29/12/2021).

Hal itu bisa terlihat dari beberapa temuan pasokan narkoba di beberapa daerah baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Tentunya, Kota Tasikmalaya pun perlu waspada terhadap masuknya pasokan narkoba. “Karena diduga temuan-temuan itu untuk disebarluaskan di momen tahun baru,” ucapnya.

Apalagi Kota Tasikmalaya pernah ada temuan pabrik dan industri rumahan obat terlarang. Tentunya ini jadi perhatian agar pembuat, pengedar dan penyalahguna bisa berpikir dua kali untuk berulah. “Karena dari pengakuan pelaku produksi yang pernah diungkap, mereka menilai Kota Tasik sebagai daerah yang aman dan nyaman,” tuturnya.

Sebelum pandemi, pendeteksian biasanya menyasar kegiatan-kegiatan masyarakat yang cenderung euforia. Karena narkoba cenderung dekat dengan perilaku hura-hura.

Di masa pandemi ini pemerintah sendiri melakukan pembatasan kegiatan. Hal itu tidak serta merta peredaran dan penyalahgunaan narkoba jadi hilang. “Justru lebih sulit terdeteksi,” katanya.

Pasalnya, dikhawatirkan ada pesta kecil-kecilan di rumah yang melibatkan penyalahgunaan narkoba. Tentu untuk menjangkaunya bukan hal mudah. “Karena sulit juga kita mengawasi aktivitas di rumah-rumah, peran masyarakat untuk mengawasi lingkungannya sangat penting dalam hal ini,” ucapnya.

Apalagi saat ini pihaknya terbantu oleh adanya 10 Kelurahan Bersinar (BerA­sih Narkoba). Ditambah dengan sosiaA­lisasi dan edukasi kepada masyaA­rakat yang dilakukan secara berkala.

Kendati lebih sulit, BNN bukan berarti menyerah pada situasi ini. Pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan dan juga pencegahan masuknya narkoba ke Kota Tasikmalaya. “Kami juga tetap akan bergerak di lapangan,” katanya.

Kemarin (29/12/2021), BNN Kota Tasikmalaya merilis capaian kinerja selama tahun 2021. Selain pengungkapan, BNN sudah melakukan upaya pencegahan dan juga rehabilitasi.

Ada beberapa catatan yang jadi perhatian dalam penanganan yang dilakukan. Di antaranya kesadaran masyarakat untuk rehabilitasi secara mandiri masih minim. “Dari 18 yang kita rehab hanya 4 yang melapor sukarela, 14 lainnya hasil penangkapan,” ucapnya.

Padahal pihaknya tidak memungut biaya untuk pasien rehabilitasi yang ingin menekan tingkat kecanduan pada narkoba. Namun tentunya hal itu perlu kesadaran dari pasien itu sendiri. “Padahal kalau lapor sukarela kita tidak akan melakukan proses hukum, biayanya juga ditanggung negara,” ucapnya.(rga)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: