Empat Pilar Cegah Pemecah Belah, Tetep Abdulatip: NKRI Harga Mati

Empat Pilar Cegah Pemecah Belah, Tetep Abdulatip: NKRI Harga Mati

RADARTASIK, TASIKMALAYA– Sekian puluh tahun bangsa Indonesia masih tetap berdiri sejak merdeka tahun 1945 silam. Hal tersebut bukan tanpa sebab. Salah satunya karena pemahaman empat pilar bangsa yang tetap dipegang oleh masyarakat.

Empat pilar kebangsaan tersebut yakni Pancasila sebagai ideologi bangsa, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45’), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Hal ini harus tetap dipahami masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa.

Maka dari itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar H Tetep Abdulatip menyosialisasikan empat pilar kebangsaan tersebut. Bertempat di kantor DPD PKS Kota Tasikmalaya, dia mengurai empat poin yang punya nilai filosofi mendalam. 

H Tetep menjelaskan bahwa empat pilar kebangsaan harus tetap dipahami masyarakat. Supaya bangsa Indonesia tetap kuat dan bisa membentengi diri dari ancaman perpecahan. ”NKRI harga mati, tidak bisa dikompromi lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: 129 Sapi dan Kerbau Positif PMK di Kabupaten Tasikmalaya

Jangankan cakupan Indonesia, di level daerah saat ini masyarakat hidup berdampingan dengan suku bangsa yang berbeda-beda. Di sini Bhineka Tunggal Ika harus diterapkan guna menjaga keharmonisan. ”Meskipun berbeda-beda kita tetap satu,” katanya.

Pemahaman empat pilar ini sangat penting sebagai benteng pertahanan bangsa Indonesia. Dengan demikian, ketika ada pihak luar yang akan memecah belah, tentunya tidak akan mudah. ”Seluruh komponen bangsa harus berjuang untuk menjaga jika ada hal-hal yang melenceng dari keempat pilar ini,” tuturnya.

BACA JUGA: Di Kabupaten Tasikmalaya, Kini Ada 129 Ekor Sapi dan Kerbau Positif Penyakit Mulut dan Kuku

Untuk kelompok masyarakat yang ada di masa perjuangan tentunya nilai-nilai pada empat pilar kebangsaan akan melekat. Namun akan berbeda dengan kelompok masyarakat yang tinggal mengisi kemerdekaan. ”Khususnya generasi milenial, pemahaman empat pilar ini harus dikuatkan terus,” ucapnya.

Terlebih perkembangan teknologi membuat masyarakat dengan mudah mengakses informasi apa pun. Termasuk pemahaman-pemahaman yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa. ”Karena pilar-pilar inilah yang mengokohkan ikatan kebangsaan kita,” tuturnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: