Ritual Dukun Gandakan Uang di Garut, Makan Daging Kambing Campur Racun Tikus, Dua Tewas, Satu Kritis

Ritual Dukun Gandakan Uang di Garut, Makan Daging Kambing Campur Racun Tikus, Dua Tewas, Satu Kritis

Radartasik.com, GARUT — Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Garut menangkap seorang dukun di Kabupaten Garut yang mengaku mampu gandakan uang.


Pasalnya, proses ritual penggandaan uang oleh sang dukun di Pantai Santolo Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat menyebabkan dua orang tewas.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan sang dukun berinisial YS atau dikenal dengan Abah U. Pelaku ini mengklaim dirinya bisa gandakan uang.

”Tersangka YS ini warga Kota Banjar, melakukan aksi ritual gandakan uang untuk menipu korbannya di kawasan Santolo Kecamatan Cikelet,” kata kapolres kepada wartawan Jumat (24/12/2021).

Melihat adanya korban tewas, Polres Garut langsung melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di daerah Wonosobo, Jawa Tengah.

Polisi juga menemukan sisa makanan berupa daging kambing dan racun tikus yang diduga digunakan untuk ritual gandakan uang. Daging kambing yang tersisa sudah dilakukan pengecekan di laboratorium.

Berdasarkan keterangan tersangka, awalnya tiga korban menanyakan uang yang sedang digandakan pelaku. Namun, dukun tidak bisa menunjukkan kemampuannya. 

Kemudian, dukun oleh korban dituduh bohong. Sang dukun menyangkalnya lalu mengajak korban melakukan ritual di Pantai Santolo.

Padahal, pelaku kemungkinan sudah merencanakan untuk menghabisi ketiga korban tersebut dengan cara ritual makan daging kambing sebanyak 1,5 kilogram.

”Makan daging kambing ini katanya sebagai syarat agar uang bisa digandakan sesuai dengan yang dijanjikan,” kata Wirdhanto.

Akan tetapi diluar dugaan, daging itu sudah diberi racun tikus hingga menyebabkan kedua korban meninggal dunia dan satu orang lagi kritis.

”Racun tikus jenis Temix, sesudah makan daging kambing ketiganya langsung bereaksi dan akhirnya mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu dalam kondisi kritis,” ungkapnya. (ant/Jabarekspres)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: