126 Tahun BRI Memberi Makna Indonesia. Bangkitkan UMKM dan Dorong Pemulihan Ekonomi

126 Tahun BRI Memberi Makna Indonesia. Bangkitkan UMKM dan Dorong Pemulihan Ekonomi

Radartasik.com, KOTA TASIK — Di hari jadinya ke-126, Bank Rakyat Indonesia (BRI) ingin terus memberikan kontribusi dan makna bagi pembangunan daerah dan nasional. Hal ini sesuai dengan tema HUT BRI ke-126 yakni Memberi Makna Indonesia.

Pemimpin Cabang BRI Tasikmalaya Ary Juwono mengatakan, arti dari tema HUT BRI yang ke-126 memiliki pengertian bahwa BRI adalah satu-satunya tempat berkarya yang memberikan kesempatan belajar, berprestasi, tumbuh dan berkembang, sekaligus berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia.

“HUT ke 126 ini diisi dengan upacara secara nasional. Untuk di BRI Cabang Tasikmalaya upacara ini digelar di 35 titik terdiri dari 1 kantor cabang, 32 kantor unit dan 2 kantor cabang pembantu (KCP),” ujarnya kepada Radar, Kamis (16/12/2021).

Selain itu diberikan penghargaan untuk pegawai dengan masa kerja minimal 15 tahun. Total ada 3.516 pegawai secara nasional yang diberikan penghargaan.

“Untuk di BRI Cabang Tasikmalaya ada 7 pegawai yang diberikan penghargaan, 2 orang dengan masa bakti 15 tahun 2, 1 orang masa bakti 20 tahun, 2 orang masa bakti 25 tahun, 1 orang masa bakti 30 tahun,” katanya.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi bagi pegawai yang loyal. Diharapkan menjadi motivasi bagi pegawai lainnya untuk meningkatkan kinerja. “Pegawai tersebut diberikan piagam penghargaan, logam mulia dan uang saku,” ujarnya.

Sementara itu Ari menjelaskan, di usia ke 126, BRI mencatatkan sederet pencapaian penting dalam memberikan layanan perbankan dan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini ditandai dengan proses pelaksanaan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. BRI mendapat respons positif dalam pelaksanaan rights issue tersebut, terbukti dari adanya oversubscribed dan total nilai rights issue yang menembus Rp 95,9 triliun. Pencapaian tersebut menjadikan right issue BRI menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, terbesar ke-3 di Asia dan ke-7 di Dunia.

“Selain itu, penyaluran kredit dan dana pihak ketiga juga tumbuh,” ujarnya.

Hingga September 2021, penyaluran kredit secara konsolidasi BRI telah mencapai Rp1.026,42 triliun. Nilai itu tumbuh 9,74% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh sebesar 12,5% yoy menjadi Rp 848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit.

“Meningkatnya penyaluran kredit kepada UMKM menjadi wujud komitmen BRI untuk terus mendorong pelaku UMKM untuk segera bangkit dari situasi pandemi dan agar dapat terus naik kelas,” katanya.

BRI berupaya untuk menyelamatkan UMKM, salah satunya adalah melalui restrukturisasi kredit. BRI telah merestrukturisasi kredit total sebesar Rp 241 Triliun kepada lebih dari 2,9 juta nasabah yang mayoritasnya adalah UMKM.

“Sampai dengan Oktober 2021, outstanding kredit yang kami restrukturisasi sudah menurun menjadi Rp. 163 Triliun untuk 2,2 juta nasabah, dengan NPL hanya sebesar 5,74%, yang artinya tingkat kesuksesan restrukturisasi kredit relatif tinggi yakni 94,36%,” tambahnya.

Pada usia yang ke-126 tahun, BRI juga mencetak sejarah emas lainnya. Antusiasme investor di pasar modal terhadap BRI semakin melejit, ditandai dengan nilai kapitalisasi pasar BBRI yang sempat memecahkan rekor yakni mencapai sebesar Rp 648,67 triliun pada perdagangan 13 Oktober 2021 atau tertinggi sejak tercatat di bursa pada 2003 (all time high). Hal ini sejalan dengan kinerja bisnis BRI yang semakin solid dan kokoh pada tahun ini. Hingga kuartal III-2021, BRI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,07 triliun atau meningkat sebesar 34,74% yoy.

“Harapannya, BRI bisa memberikan kontribusi luar biasa untuk pembangunan. Kami berbahagia jika keberadaan kami dibutuhkan. BRI akan terus memberi makna untuk Indonesia,” pungkasnya. (na/rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: