Saldo Kartu BPNT Nol Rupiah, Keluarga Penerima Manfaat Ontrog Dinsos

Saldo Kartu BPNT Nol Rupiah, Keluarga Penerima Manfaat Ontrog Dinsos

Radartasik.com, BANJAR — Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mendatangi kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Banjar, Rabu (15/12/2021) siang.

Mereka meluapkan kekecewaan lantaran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk program BPNT dari pemerintah tidak ada saldonya alias nol rupiah saat digesek.

Rina Marliana, salah satu KPM yang mendatangi kantor Dinsos, mengaku ia bersama warga lain mengetahui saldo kosong saat akan pengambilan sembako di agen e-warong. Dan, tidak sebulan dua bulan tapi hampir setahun. 

”Selain isi saldonya kosong, juga kualitas berasnya juga kurang bagus. Ini beras yang dikasih harganya sekitar Rp 8.500, sementara di-list harganya yang diterima Rp 11.500,” kata dia kepada wartawan. 

Dia menjelaskan harga kebutuhan pangan yang diterima PKM cukup mahal seperti pasar dadakan. Padahal jika dibandingkan dengan di pasar tradisional pasti lebih murah.

Sementara Ketua RT 41 Dusun Parung Desa Balokang Kecamatan/Kota Asep Kusmawan mengaku datang ke kantor Dinsos untuk mengantar sang istri, Santi Sumarni. Santi kecewa lantaran isi saldo dalam kartu kosong sudah cukup lama.

”Ada hampir setahun kartu isi saldonya Rp 0, bagaimana mau nerima bantuan. Kita sudah mengadu ke sana ke sini, katanya nanti diurus, tapi sampai akhir tahun ini tidak ada kejelasannya,” tutur dia.

Asep menilai program Presiden Joko Widodo sebenarnya cukup bagus. Hanya saja kenapa saldonya tidak ada. Asep menerangkan di lingkungannya ada sekitar 50 KPM yang mengalami hal sama.

Awalnya, dia bersama KPM lain menganggap persoalan ini sudah cukup diurus para pendamping. Namun ternyata sampai saat ini tidak ada solusi. Makanya, dia bersama perwakilan lain datang ke kantor Dinsos untuk mengadu kekecewaan ini.

”Istri saya dapat sejak tahun 2015 tapi kenapa hampir setahun ini saldonya Rp 0 terus. Makanya kita datang ke sini mau meminta kepastian dan kejelasannya seperti apa,” tegasnya. 

Dia menerangkan item bantuan BPNT antara lain beras, kacang ijo, kacang tanah, daging, sayur, tahu, telur, tempe, buah-buahan. Setiap agen menyediakan barang berbeda-beda.

Sekretaris Dinsos P3A Kota Banjar Yudi Permadi mengaku tidak mengetahui pasti kenapa saldo KPM sampai nol rupiah. Karena kewenangan pengisian saldo ada di pemerintah pusat bukan di pemerintah daerah. 

”Itu bantuannya dari Kemensos. Jadi langsung dari pusat. Kita di daerah hanya memonitoring. Jika ada kendala atau masalah di lapangan lalu dilaporkan,” jelas dia.

Terkait kualitas barang yang jelek, dia menyarankan agar dikembalikan ke agen. Nanti oleh agen diganti dengan yang baru.

Menurut dia, KPM yang menerima barang bantuan dengan kualitas seperti itu selalu diarahkan agar langsung minta ganti. Terlebih agen tersebut mengambil barangnya dari supplier.

”Mau tidak mau harus diganti, agen harus bertanggung jawab. Itu sesuai instruksi dari pusat,” imbuhnya.

E-warong atau agen penyalur BPNT, kata dia, ke depan harus warung yang berjualan sembako setiap hari. Bukan jualan setiap bulan. Hal ini dilakukan agar ada kemandirian agen. (Anto Sugiarto / Radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: