Masalah di RSUD dr Soekardjo Sudah Akut

Reporter: syindi|
Selasa 07-12-2021,12:00 WIB
Masalah di RSUD dr Soekardjo Sudah Akut

radartasik.com, INDIHIANG — Merespons kompetitifnya persaingan pada seleksi terbuka jabatan Direktur RSUD dr Soekardjo. Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya berikan warning terhadap Wali Kota Tasikmalaya agar mempertimbangkan secara komprehensif dalam melabuhkan pilihan.


Seperti diketahui, tiga pelamar yang mengikuti seleksi jabatan di pucuk pimpinan rumah sakit berpelat merah tersebut. Nyaris semuanya memiliki jam terbang dalam mengelola rumah sakit. Latar belakang sebagai seorang dokter, yang tentunya familiar dengan layanan kesehatan.

“Siapa pun yang dipilih, itu hak prerogratif wali kota. Namun, kami sebagai mitra kerja memberi pesan bahwa RSUD dalam kondisi akut saat ini,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam saat menghubungi Radar, Senin (6/12/2021).

Dia merinci segudang persoalan di rumah sakit mulai dari tata kelola manajerial. Belakangan ini rumah sakit sepi pasien lantaran kebijakan rujukan berjenjang yang ditetapkan pemerintah pusat, kontan menurunkan pendapatan rumah sakit.

“Namun, di samping itu kita juga sering mendengar keluhan ketersediaan obat yang langka di sana. Pasien harus keluar dana secara mandiri untuk mendapat obat, itu jauh sebelum kebijakan rujukan berjenjang digulirkan,” tuturnya.

Politisi PKS tersebut juga mengulas beberapa waktu lalu sempat mencuat bahwa rumah sakit memiliki tunggakan terhadap pihak rekanan yang menyulitkan suplai obat dalam memenuhi kebutuhan layanan.

“Termasuk juga beberapa bulan terakhir Gedung Hemodialisa sempat ditutup layanannya, keterbatasan alat-alat untuk penyaluran darah dan lain-lain. Jadi kesimpulan kami, direktur baru akan langsung bekerja ekstra dengan sejumlah pekerjaan rumah yang tersisa,” keluh Dede.

Di sisi lain, Dede menyarankan perlunya pucuk pimpinan yang memahami dan tahu persis seluk-beluk RSUD. Bukan berarti ia menjagokan salah seorang kandidat yang secara eksisting bertugas di internal.

“Perlu sinergitas dalam mencari jalan keluar persoalan akut itu. Maka perlu sinergitas dan chemistry antara direktur baru nanti dengan para dokter senior dan perawat,” analisisnya.

“Maka, sebelum memutuskan pilihan kami harap wali kota bisa mendapat informasi komprehensif dan utuh dari elemen rumah sakit. Terkait persoalan yang selama ini seolah menjadi benang kusut,” sambung Dede.

Meski secara normatif semua meA­miliki jam terbang dan indeks komA­petensi yang seimbang, Dede meA­nekankan aspek kultural juga perlu diperA­timbangkan. Mengingat jabatan DiA­rekA­tur RSUD akan berakhir dalam 5 taA­hun ke depan, sementara wali koA­ta akan berA­akhir penghujung tahun depan.

“Jadi kita meminta perhatikan hal ini, oke Pak Wali akan berhenti tahun depan namun layanan rumah sakit kalau carut-marut lagi 5 tahun ke depan, publik sudah bosan,” keluh dia.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad JuA­naeA­di Sakan mengakui sejumlah peA­kerjaan rumah sedang menumpuk di ruA­mah sakit. Beberapa kali rapat kerA­ja dengan RSUD, hal yang paling meA­nonjol yakni optimalisasi peralatan meA­dis yang sudah tersedia supaya biA­sa beroperasi.

“Karena memang itu yang kerap kami terima laporan daA­ri masyarakat. Sudah ada alat di sana, malah dapat layanan di ruA­mah sakit swasta, itu kan jadi lost poA­tenA­tial pendapatan rumah sakit,” tuturnya.

Dia menambahkan perlunya reformasi serius di tubuh manajemen, ketika direktur baru sudah dilantik dan resmi bertugas. Supaya keruwetan pelayanan dan keluhan masyarakat yang selama ini sampai ke telingan dewan sedikit demi sedikit berkurang.

“Termasuk juga kita harap ada lanjutan program dari direktur lama yang dinilai sudah baik, seperti wacana pengembangan IGD yang kami juga nilai itu perlu dilakukan sebagai inovasi dalam menjaring pasien ketika ruang rawat inap terkendala rujukan berjenjang,” harap pria yang akrab disapa Jun.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Panitia Seleksi Terbuka Direktur RSUD dr Soekardjo H Ivan Dicksan menuturkan, hari ini, panitia akan merekap hasil assessment tiga pelamar kursi direktur rumah sakit berpelat merah tersebut. Kemudian, mewawancarai satu per satu peserta yang rencananya akan dilaksanakan Selasa, 7 Desember 2021.

“Kita akan rekap dulu hasil tes Kamis dan Jumat lalu. Kelihatannya semua di atas passing grade,” tuturnya kepada Radar, Minggu (5/12/2021).

Menurutnya, peserta yang terdiri dari dr H Budi Tirmadi, dr Hj Eli Hendalia MHKes dan dr H Faisal Soeparianto MSi memiliki pengalaman dalam mengelola rumah sakit. Terutama dua pelamar dari lingkungan Pemkab Tasikmalaya, yang sebelumnya sempat bertugas di rumah sakit kabupaten.

“Termasuk dr Budi juga saat ini kan menjabat wakil direktur bagian pelayanan. Jadi semua punya jam terbang sama dari latarbelakang mengelola rumah sakit,” analisisnya.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya ini menilai semua peserta, baik dalam maupun luar kota diberikan kesempatan yang sama. Meski pada akhirnya dari tiga terbaik itu akan dipilih satu yang dianggap terbaik dan mampu mengemban amanah di pucuk pimpinan RSUD.

“Kalau kami di pansel hanya memaparkan data, hasil assessment para peserta, pak wali juga di sesi akhir akan adakan wawancara dengan para peserta, persis saat open bidding tujuh calon Eselon II beberapa waktu lalu,” jelas Ivan.

Setelah sesi wawancara dengan pansel, pihaknya segera menyampaikan hasil rangkaian seleksi dilengkapi dokumen pendukung ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Supaya, dalam waktu dekat bisa segera dipilih wali kota untuk kemudian dilantik.

“Sejalan rencana rangkaian tahapan seleksi yang juga disetujui KASN, kita harap proses lancar supaya tanggal 17 Desember nanti yang terbaik bisa segera dilantik,” harapnya.

Dia menambahkan proses pelaporan hasil seleksi terhadap KASN pun tidaklah mudah. Saat ini, rangkaian seleksi prosesnya benar-benar dimonitor, agar pelaksanaan berjalan profesional dan objektif.

Bahkan, kata dia, beberapa waktu lalu pun rekap hasil seleksi ada yang mengalami koreksi oleh komisi. “Jadi, itu tergantung bagaimana rekomendasi dari KASN. Ketika dokumen dan laporan hasil seleksi kami sampaikan ke sana, dianggap tidak lagi ada persoalan atau semua dianggap sudah baik dan benar, KASN akan terbitkan rekomendasi untuk mempersilakan wali kota memilih yang terbaik,” tutur dia. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: