Jelang Nataru, Pemkot Tasik Siapkan Skema Pembatasan

Jelang Nataru, Pemkot Tasik Siapkan Skema Pembatasan

radartasik.com, MANGKUBUMI — Pemerintah pusat berencana membatasi aktivitas masyarakat di penghujung Tahun 2021. Pemkot Tasikmalaya pun mulai menimbang aktivitas ekonomi di dalam kota, supaya tidak lumpuh total.


Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan menuturkan skema Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang ditetapkan pusat bagi semua daerah belum dibahas secara detail. Namun, ia memprediksi di internal atau dalam kota aktivitas masih bisa dilangsungkan. Tidak ditutup total.

“Gambarannya, apabila melihat paparan pemerintah pusat, kemungkinan tidak seperti tahun lalu pembatasan itu sampai tutup total. Contohnya saja, arahan dari pusat itu bioskop, restoran masih bisa buka maksimal 50 persen kapasitas pengunjung,” kata Ivan kepada Radar, Minggu (5/12/2021).

Hal tersebut, lanjut dia, akan dibahas unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) beberapa waktu ke depan.

Hanya saja secara umum, kata Ivan, pembatasan lebih terhadap pergerakan publik, mobilitas warga luar kota, dibanding kegiatan ekonomi dalam kota.

“Makanya kan muncul imbauan PNS tidak libur, liburan sekolah digeser, jadi kelihatannya lebih kepada ruang aktivitas liburan masyarakat saja yang ditekan. Maka, aktivitas perekonomian warga kemungkinan masih bisa, meski agak dibatasi tetapi dapat tetap berjalan,” analisisnya.

Ivan memprediksi kemungkinannya pembatasan dilakukan di wilayah batas kota dengan menyiagakan personel. Kemudian menutup pusat kota, seperti area HZ Mustofa dan sekitarnya, seperti yang sudah disampaikan wali kota beberapa waktu lalu ke publik.

“Pak wali sendiri walau baru secara lisan sudah ada kebijakan kerumunan pusat kota ditekan, perayaan malam tahun baru bersifat massal ditiadakan. Gambarannya seperti tahun lalu, maka kita akan terus sosialisasikan supaya warga luar kota tidak merencanakan ke pusat kota menjelang akhir tahun, karena pusat keramaiannya kita batasi,” papar dia.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang itu mengakui perekonomian daerah saat ini mulai kembali bergeliat. Hal tersebut kontan menjadi perhatian pemkot, mengingat secara faktual keuangan Kota Resik mengalami defisit.

“Maka kelihatannya tidak akan saklek dihentikan aktivitas masyarakat. Namun, kami juga menunggu bagaimana petunjuk wali kota dalam memutuskan skema pembatasan nanti sejalan instruksi pusat jelang libur Nataru,” kata Ivan.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya H Aay Zaini Dahlan mengakui pergerakan masyarakat akan diperketat saat pusat kembali menaikan status daerah ke PPKM Level 3. Pihaknya belum bisa memastikan, apakah kembali menerjunkan personel bersama tim gabungan dalam menjaga batas kota dan pusat kota.

“Kalau instruksi dari satgas Covid-19 belum ada, tetapi gambarannya mungkin akan ada pengetatan mobilisasi masyarakat. Melihat libur Nataru nanti armada angkutan umum juga dihentikan,” tuturnya.

Di sisi lain, ia mengakui aktivitas masyarakat seperti warga berjualan di area CFD, sejak level PPKM daerah turun mulai bergeliat. “Itu otomatis saja saat level turun memang aktivitas publik kembali berjalan. Tidak ada imbauan formal dari pemkot. Saat level turun otomatis saja, tidak dibuka tidak ditutup secara formal,” jelas Aay. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: