Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Tasik Minta Irigasi Ciramajaya Difungsikan

Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Tasik Minta Irigasi Ciramajaya Difungsikan

radartasik.com, SINGAPARNA - Ratusan massa aksi dari Forum Masyarakat Tanjungjaya Bersatu (FMTB) mendatangi kantor Bupati Tasikmalaya dan Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Senin (29/11/2021). Mereka menuntut pemerintah kembali mengaktifkan Irigasi Ciramajaya yang sudah belasan tahun tidak berfungsi.


Dampaknya, lahan pertanian di Kecamatan Tanjungjaya tidak mendapatkan air dan masyarakat atau petani kesulitan tanam padi karena saluran irigasi tidak mengalir di empat desa, yakni Tanjungjaya, Cintajaya, Cibalanarik dan Cilolohan, termasuk Desa Leuwibudah Kecamatan Sukaraja.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Forum Masyarakat Tanjungjaya Bersatu (FMTB) Oos Basor mengatakan, dalam aksi unjuk rasa mendorong peningkatan jaringan dan fungsi dari Irigasi Ciramajaya. Karena ini berkaitan dengan hidup masyarakat banyak, khususnya para petani.

“Kami meminta irigasi ini juga diperluar jaringannya. Kemudian ada jaminan terselenggaranya pengelolaan irigasi secara efektif dan efisien serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat,” ujar dia, menjelaskan.

Kemudian, kata Oos, memastikan ketersediaan air yang secara insidentil dibutuhkan masyarakat Tanjungjaya dan mendorong DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk mengaudit anggaran pengelolaan jaringan irigasi.

Menurut dia, masyarakat Tanjungjaya secara kompak dan ikhlas untuk menuntut aspirasi meminta keadilan kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan wakil rakyat atau DPRD dapil 1 di Tanjungjaya.

“Jadi kami datang ke sini menuntut air. Karena air itu besar dari hulu akan tetapi keempat desa di Kecamatan Tanjungjaya hampir 14 tahun air tidak pernah mengalir,” kata dia.

Maka dari itu, kata dia, sesepuh di Kecamatan Tanjungjaya sejak dulu sudah beberapa kali melakukan audiensi ke BKSDA Provinsi Jawa Barat, pemerintah kabupaten termasuk ke DPRD dan bupati, namun belum ada kepastian. “Hanya dijanjikan iya dan iya, tetapi realiasinya selama 14 tahun sampai hari ini tidak pernah mengalir air,” tegas dia.

Dampak di lapangan, tambah dia, sangat besar bagi masyarakat Tanjungjaya, yang kesulitan ketika bertani, karena tidak ada pasokan air. Sudah tidak ada tanaman padi dan palawija lainnya. “Hari ini lahan pesawahan hanya dijadikan alang-alang gersang, saat ini hanya sebatas bisa menanam singkong,” ujarnya, menjelaskan.

Pada intinya, ungkap dia, Tanjungjaya hancur semua di bidang pertanian dengan tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah dan provinsi. “Dan diamnya penghianat-penghianat anggota dewan yang dulu berjanji akan menyejahterakan masyarakat Tanjungjaya,” kata dia.

Termasuk anggaran itu, papar dia, untuk Irigasi Ciramajaya dari provinsi selalu ada. Akan tetapi masyarakat di tutup matanya. “Entah kemana itu anggaran tersebut kami belum memahami itu. Hanya kami mendapatkan informasi bahwa provinsi selalu menyalurkan anggaran untuk Ciramajaya,” paparnya.

Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin SPd MAP mengatakan, sudah mendengar aspirasi dari masyarakat yang membutuhkan air untuk lahan pertanian dari Irigasi Ciramajaya yang belum berfungsi baik.

“Kami minta perwakilan dan membuat surat rumusan untuk dibawa ke Pemerintah Provinsi Jabar. Karena irigasi kewenangannya ada di BKSDA Provinsi Jabar. Kami akan membawa surat untuk dibawa ke Bandung, agar aspirasi masyarakat ini tersampaikan,” paparnya.

Kasi Irigasi UPTD Ciwulan perwakilan BKSDA Provinsi Jawa Barat Isom Saepudin mengatakan, pihaknya sering dilakukan perawatan jika ada anggaran secepatnya dikerjakan untuk Irigasi Ciramajaya.

“Namun kami UPTD tidak bisa memutuskan, dari BKSDA provinsi dan Dinas SDA Bandung yang bisa mengambil keputusan. Upaya pemeliharaan sudah dilakukan,” kata dia.

Menurut dia, informasi di lapangan memang terjadi penA­dangkalan di Irigasi Ciramajaya. “Mudah-mudahan bisa secepatnya teralisasi untuk peningkatannya. UPTD tidak bisa mengambil kebijakan, tetap kebijakan ada di Dinas Sumber Daya Air yang ada di Bandung. Cuma kita pelaksanaan, ada masukan dari masyarakat bisa mengusulkan ke sana,” kata dia. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: