Sekolah Sungai Cimanuk bersama Pemerintah Kabupaten Garut Tanam Pohon Keras, Antisipasi Longsor dan Banjir

Sekolah Sungai Cimanuk bersama Pemerintah Kabupaten Garut Tanam Pohon Keras, Antisipasi Longsor dan Banjir

radartasik.com, SUKARESMI — Sekolah Sungai Cimanuk bersama Pemerintah Kabupaten Garut melakukan gerakan penanaman pohon di lahan kritis di Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi, Kamis (25/11/2021). Selain untuk memperingati Hari Pohon Sedunia, kegiatan itu juga sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor.


“Kita lakukan penanam pohon keras di lahan kritis sebagai upaya pencegahan bencana banjir dan longsor yang tiap tahun terjadi di Kabupaten Garut,” ujar pendiri Sekolah Sungai Cimanuk, Mulyono Khadafi, kepada wartawan, kemarin.

Dirinya mengajak semua pihak dan masyarakat sama-sama menjaga dan memelihara alam. Mulyono mengajak masyarakat menanami pohon keras di lahan-lahan kritis, sehingga kembali hijau.

“Dengan peringatan Hari Pohon Sedunia ini kita merangsang bagaimana caranya bumi ini supaya betul-betul bisa hijau lagi oleh pohon. Karena pohon itu bisa mengeluarkan oksigen, untuk kehidupan manusia,” katanya.

Mulyono berharap, dengan gerakan penanam pohon bisa menjadi pemicu masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. “Kedepannya kami berharap lahan-lahan kritis ini bisa kembali hijau dan terjaga dari pepohonan. Karena kalau gundul, ketika hujan akan terjadi banjir dan longsor. Kalau kemarau akan terjadi kekeringan,” terangnya.

Camat Sukaresmi Dadi Zakaria mengapresiasi seluruh pihak terutama Sekolah Sungai Cimanuk yang telah menginisiasi penanaman bibit pohon tanaman keras.

“Kedepannya kalau ini tumbuhan terawat tumbuh dengan bagus supaya bisa menangkal minimal bencana itu tidak terjadi lah, jadi kalau musim hujan ketika pohon-pohon subur bagus bisa tidak terjadi longsor dan banjir dan ketika musim kemarau tidak kekeringan,” katanya.

Dadi Berharap dengan penanaman bibit pohon tanaman keras bisa meminimalisir terjadinya bencana, terutama bencana hidrometeorologi.

“Harapannya lokasi ini menjadi lokasi yang dapat menjadi hijau kembali sebagai desa resapan bisa dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: