Saat Bawa Balitannya ke Warung Wanita Ini Ditusuk Suaminya di Leher dan Dada, Meninggal Saat Tiba di Rumah Sakit
Reporter:
radi|
Senin 22-11-2021,18:15 WIB
Radartasik.com, TEGAL - Polres Tegal tengah mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penusukan hingga tewas terhadap Masrukha (36), warga Desa Bulakwaru RT 02 RW 03 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, Minggu (21/11/2021) petang kemarin. Pelaku penusukan yang tak lain adalah suami korban bernama Sutrisno alias Slamet (35), diketahui langsung kabur usai melakukan aksi kejinya itu.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP I Gede Dewa Ditya saat dikonfirmasi mengatakan kasus meninggalnya korban masuk ke dalam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menyebabkan nyawa melayang. Sebab itu terjadi di lingkup keluarga.
"Itu kan dalam lingkup keluarga jadi masuknya KDRT yang menyebabkan nyawa hilang," katanya.
Menurut Dewa, dari informasi awal pelaku penusukan adalah suami korban, yang saat ini masih dalam pengejaran petugas. "Info awal seperti itu, saat ini masih dalam pencarian," tandasnya.
Sementara itu Kapolsek Kedungbanteng Iptu Riyadi mengungkapkan jika korban dan suaminya telah sepakat bercerai pada Jumat (19/11/2021) lalu. Disepakati pula oleh keduanya, jika anak korban yang masih balita ikut dengan pelaku.
Keesokan harinya atau hari Sabtu (20/11/2021), korban membawa anak balitanya itu seharian, dan rencananya baru pada hari Minggu akan diantar ke rumah pelaku di Desa Dukuhjati Wetan Kecamatan Kedungbanteng.
Saat di tengah perjalanan yaitu di Desa Dukuhjati Wetan Kecamatan Kedungbanteng sang anak meminta dibelikan jajan di sebuah warung. Sesaat sebelum memasuki warung itulah suami korban datang. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja suaminya itu langsung menusuk korban leher dan dada korban dengan sebilah pisau, lalu kabur.
Oleh warga dam kerabat korban lalu dilarikan ke RSUD dr Soeselo Slawi. Hanya saja nyawanya tidak tertolong lagi.
Kasi Humas Polres Tegal AKP Supratman SH, Senin (22/11/2021) mengatakan, untuk mengetahaui penyebab kematian korban jenazahnya diautopsi oleh tim gabungan dari Tim Forensik Kedokteran Biddokes Polda Jateng, Tim Inafis Polres Tegal dan Tim Forensik RSUD dr Soeselo Slawi.
"Ini dilakukan guna mencari penyebab pasti kematian korban," katanya.
Sementara itu, kakak korban yang bernama Nasekh (40) meminta kepada pihak kepolisian agar bisa segera menangkap pelaku penusukan terhadap korban hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Nasekh yang ditemui di ruang jenazah RSUD dr Soeselo mengakui peristiwa memilukan yang dialami adiknya itu dipicu permasalahan keluarga.
Korban diketahui sudah mengajukan cerai dan sudah proses pengadilan agama. Diduga persoalan inilah yang kemudian membuat suaminya itu gelap mata, lalu membunuhnya.
Naseh mengungkapkan jika selama ini pelaku diketahui bekerja serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, korban bekerja sebagai buruh pabrik garmen di wilayah Kramat.
Hanya saja Nasekh menyebut ada perilaku buruk yang dilakukan suamia adiknya tersebutm yaitu kerap mencuri uang korban dan main judi online. Bahkan yang terakhir, pelaku mencuri kartu ATM milik korban dan menguras habis uang yang ada di ATM.
"Setiap melakukan kesalahan, pelaku minta maaf dan selalu minta diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Terakhir ini, uang di ATM diambil. Ya ada Rp6 juta lebih," katanya.
Atas kelakuan pelaku, tambah Nasekh, korban akhirnya mengajukan cerai. Pelaku setuju pisah dengan syarat anaknya yang berusia tiga tahun ikut dengan pelaku.
Setelah itu, keduanya berpisah, korban tinggal di rumah orang tuanya di Desa Bulakwaru Kecamatan Tarub dan pelaku tinggal di Desa Dukuhjati Wetan, Kecamatan Kedungbanteng dan sudah berjalan satu minggu.
"Terakhir pelaku komunikasi dengan korban melalui Whatsapp. Pelaku bilang anaknya mau dibawa ke Jakarta. Korban pun minta agae sebelum ke Jakarta bisa ketemu dengan anaknya," tambahnya.
Pada, Minggu (21/11/2021) sore, lanjut Nasekh, korban pergi untuk menemui anaknya. Setelah bertemu, korban membawa anaknya ke warung untuk membeli jajan dan susu.
Namun beberapa menit kemudian, pelaku justru menyerang korban. "Saya yang mengantar korban menengok anaknya. Cuma saat itu saya sedang menerima telepon, jadi tidak tahu kalau pelaku menyerang korban," jelasnya.
Mendengar ada jeritan histeris, dirinya langsung berlari dan mendapati korban sudah tersungkur. Sementara pelaku langsung kabur. Karena ia panik, dirinya langsung minta tolong warga dan membawanya ke RSUD dr Soesilo Slawi. Namun sesampainya di rumah sakit nyawanya korban tidak tertolong. (guh/ima/muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: