Pemdes Guranteng Panen Rumput Pakchong

Pemdes Guranteng Panen Rumput Pakchong

radartasik.com, PAGERAGEUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Pemerintah Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung melaksanakan panen raya rumput pakchong di Pasirjeungjing, Rabu (17/11/2021). Rumput tersebut sedang dikembangkan untuk pakan sapi.


Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum mengungkapkan, panen raya pemberdayaan masyarakat ini berkaitan dengan penghijauan atau pakan sapi perah yang namanya rumput pakchong.

“Kegiatan ini pun sekaligus mendorong masyarakat agar rumput ini menjadi salah satu unggulan di lahan kurang lebih mencapai 10 hektare,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Endang mengatakan, memang ada keterlambatan dalam masa panen, karena cuaca sering hujan, apalagi akses ke lokasi cukup sulit. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik pun cukup kurang, sebab jika semua peternak membeli rumput pakchong di Desa Guranteng, dalam 1 hari itu mencapai 10 ton.

Namun, kata dia, itu belum terpenuhi. Sebab, sebagian masyarakat masih menganggap bahwa rumput itu bukan komoditi yang bisa untuk dijual. Namun, secara umum mereka sudah paham karena motivasinya dalam pertanian dan peternakan sapi perah.

“Nah ini yang sedang digagas agar ke depan peternakan sapi ini bisa ramah sekaligus ada nilai tambah, dari yang sekadar jualan susu kemudian ada limbahnya juga. Jadi uang dari pengolahan limbah bisa jadi biogas, kebetulan di Guranteng belum dikelola secara komunal,” ucapnya.

Endang mengaku memiliki keyakinan dengan program rumput ini bisa menambah populasi dan kemudian berimbas terhadap volume susu. Saat ini, di Desa Guranteng peternak sapi perah rata-rata ada sekitar 400 sampai 500 peternak yang hari ini masih bertahan, yang tingkat populasinya sekitar 1.700 sampai 2.000 ekor sapi perah.

“Saya optimis 1-2 tahun lagi Guranteng akan swasembada susu, paling tidak untuk capaian susu di Guranteng sampai ke 20 ton per hari atau 20.000 liter. Kalau sekarang kan hanya 5.000-7.000 liter saja, karena populasinya menurun,” ucap dia.


Menurut Endang, apa yang sedang digalakkan ini jenis rumputnya adalah pakchong, yaitu rumput unggulan yang hasil rekayasa genetik di Thailand. Nama pakchong ini merupakan sebuah provinsi di Thailand. Pakchong ini sejenis rumput gajah yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga keunggulannya dibanding rumput yang lain terutama produktivitasnya cukup tinggi.

Selain itu, rumput jenis ini tidak berbulu, kemudian dia bisa tumbuh dalam cuaca misalnya yang kekurangan air kemudian lebih tahan lama. Termasuk proteinnya dibanding rumput lain lebih hampir 17 persen.

“Artinya apa yang hari ini sedang dikembangkan, secara hitung-hitungan bisnis bagi peternak maupun petani rumput ini ada nilai tambah,” ujar dia.

Ketua Umum DPP Santani, Karom mengungkapkan kegiatan ini sangat positif dalam merespons akan kebutuhan swasembada daging, apresiasi terhadap inovasi kepala Desa Guranteng dengan terobosan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Guranteng terkenal dengan peternakan sapinya, terutama sapi perah tentu dengan adanya pakan yang berkualitas mendukung terhadap kegiatan peternakan warga. Di samping itu menjadi peluang usaha pengadaan pakan ternak berkualitas,” ucapnya. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: