Miris, Satu Keluarga Sulit Beraktivitas Jalan Keluar-Masuk Ditembok Tetangga

Miris, Satu Keluarga Sulit Beraktivitas Jalan Keluar-Masuk Ditembok Tetangga

Radartasik.com, SURABAYA — Sudah beberapa hari ini, Muhammad Ridwan sulit keluar rumah untuk melakukan beragam aktivitas yang biasa rutin dilakukannya. Seperti halnya menggunakan sepeda motor untuk bekerja. 

Pasalnya, akses depan rumahnya ditutup total dengan sebuah tembok tinggi oleh tetangganya.  Sementara akses lain di sisi selatan rumahnya hanya cukup untuk jalan kaki.

Permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke Muhammad Ridwan ke kelurahan. Bahkan pada hari Minggu (31/10/2021) Lurah Rungkut Kota Surabaya, Menanggal Nurul Azizah sudah mendatangi pihak-pihak yang berselisih paham di sekitar tempat tinggal Ridwan tersebut.

Ketika ditanya, Ridwan menjelaskan, akses jalan masuk dan keluar rumahnya ditembok pemilik lahan. Lokasinya berada tepat di depan dan samping yang beralamat di Jalan Rungkut Menanggal No 32, RT 5, RW 1. ”Ini sudah dibangun sejak Kamis (28/10/2021,red) lalu. Sudah tiga hari ini,” ujarnya.


Pria 37 tahun itu menambahkan, sebelum tembok tersebut dibangun, salah satu pemilik rumah meminta izin untuk membangun sebuah kamar. Dia pun mengizinkan, tapi tidak mengetahui jika akhirnya menutup total jalan. ”Iya awalnya izin yang di depan rumah saya. Saya kira masih ada jalannya ternyata tidak,” kata Ridwan.

Beberapa hari kemudian, pemilik lahan yang berada di sebelah selatan juga membuat tembok serupa dengan menutup hampir sepanjang 3 meter dengan tinggi 2 meter lebih. Kondisi tersebut membuatnya tak dapat mengeluarkan kendaraannya.

Padahal, lanjut Ridwan pada 1980, masing-masing keluarga, termasuk keluarganya, telah sepakat untuk membuat akses keluar masuk antar-rumah. Kesepakatan itu tertuang dengan akta penjualan tanah pethok D seharga Rp 790.650.

”Yang beli mertua saya tahun '80. Sekaligus ada kesepakatan di sana agar (alm, Red) Achmadan merelakan jalan bantuan menuju tanah yang dibeli (alm) Anwar, mertua saya,” ujarnya sembari memperlihatkan sertifikat itu.

”Di keterangan itu tertulis jelas, kesepakatan tersebut dalam jangka waktu selama-lamanya,” imbuhnya.

Ridwan hanya berharap agar masing-masing pihak bisa legawa dengan kondisi itu. Terlebih, besar harapan agar akses jalan untuk keduanya dapat dibuka kembali. Agar pihaknya dapat melakukan aktivitas seperti semula. ”Misal hanya satu akses saja sudah alhamdulillah,” harapnya.

Ketua RT 5, RW 1, Eko Purwanto mengungkapkan, sebenarnya antarwarga tak ada masalah. Hanya saja, warga di depan rumah Ridwan itu membutuhkan tempat tinggal. Sehingga, perlu menambah satu ruang lagi. ”Kesepakatan awal itu bakal buat jalan juga. Tapi, kok nggak tahu tiba-tiba ditutup total,” ujarnya saat ditemui.

Eko mengungkapkan, setelah pemilik tanah di sebelah selatan rumah Ridwan mengetahui pembangunan tersebut, dia lantas menutup akses sepanjang 3 meter. ”Lah ya tahu-tahu sebelah rumah Pak Ridwan ini tiba-tiba bikin tembok juga hampir nutup akses jalan,” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Rungkut Menanggal Nurul Azizah mengakui, pihaknya telah mendatangi tiga keluarga yang berselisih paham tersebut secara bergiliran. Dia mengaku belum dapat memaparkan banyak hal.

Dia menuturkan, ketiga pihak akan diundang bermusyawarah di kelurahan hari ini Senin ini. ”Kami mengedepankan musyawarah mufakat. Besok (hari ini, red) ada musyawarah di kelurahan jam 13.00. Itu di sana keputusannya,” ungkap Nurul. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: