Panen Melon Intanon dan Wakatobi di Green House Bustanul Ulum Capai 2 Ton
Reporter:
tiko|
Senin 25-10-2021,19:30 WIB
radartasik.com, BANJAR - Berkat kegigihan santri Pondok Pesantren Bustanul Ulum Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman, green house yang ditanami melon jenis intanon dan wakatobi bisa dipanen.
Pengelola green house, Dadan Nugraha mengatakan dari 1000 bibit pohon melon dua jenis yang ditanam, 920 pohon diantaranya yang bisa dipanen. Dari jumlah itu dihasilkan buah dengan berat sekitar 1,5 kg per biji.
"Dari 920 pohon yang dipanen, menghasilkan hampir 2 ton," kata dia kepada wartawan, Senin (25/10/21).
Kata Dadan, waktu tanam melon ini sekitar 65 hari sampai 70 hari. Jika ingin menghasilkan buah dengan kualitas baik, sejauh pengalaman Deden memanfaatkan waktu tanam 70 hari dengan batas kemanisan 14 brik.
"14 brik itu tingkat kemanisan yang pas dan buahnya juga tidak keras. Serta teksturnya berbeda dari melon biasa," jelasnya.
Hasil panen saat ini sudah ada yang nampung di Bandung. Peluang pasar lainnya yaitu ke wilayah Medan. “Bahkan ada yang nawar dari Medan Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogramnya. Tapi tidak dilepas,” sahutnya.
Sekilas Deden menceritakan bagaimana green house ini bisa berdiri. Menurutnya, beberapa bulan lalu tiga santri mengikuti pelatihan agrobisnis di Ponpes Al Ittifaq Ciwidey Bandung.
"Hanya 3 Ponpes di Priangan Timur yang terpilih mengembangkan melon jenis intanon dan wakatobi. Dan sekarang hasilnya bisa dipanen," tutur dia.
Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Banjar Agus Kostaman mengaku terkejut dengan hasil panen melon di green house Ponpes Bustanul Ulum.
"Ini jenis melonnya berbeda sama yang ditanam petani di Desa Rejasari, waktu itu di media tanah yang memanjang. Sedangkan ini di polibag, satu pohon hanya satu buah saja," jelasnya.
Pihaknya akan mengkaji dan mengembangkan bibit jenis melon tersebut. "Harus dilakukan oleh balai penelitian dan bisa dikembangkan. Nanti pemerintah juga bisa membuat green house buah melon seperti ini," ujar dia. (anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: