Miris, Mayoritas Generasi Sandwich Kurang Perencaaan Keuangan

Miris, Mayoritas Generasi Sandwich  Kurang Perencaaan Keuangan

Radartasik.com, JAKARTA — Pelaku ekonomi Indonesia saat ini banyak dipegang oleh generasi sandwich. Itu merupakan istilah yang menggambarkan seseorang harus menanggung kebutuhan tiga generasi sekaligus, yakni diri sendiri, anak-anaknya, serta orang tua, seperti halnya sandwich.

Beratnya tanggung jawab yang dihadapi generasi sandwich seringkali menjadi polemik, antara rasa bangga bisa membantu keuangan keluarga namun berat menjalaninya karena terhimpit banyaknya tanggungan yang harus dicukupi. Banyak faktor yang melatarbelakanginya, namun, pada umumnya terjadi karena kegagalan finansial orang tua.

Bukan maksud menyalahkan sepenuhnya, akan tetapi orang tua yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik untuk masa tuanya akan berpotensi besar membuat anaknya menjadi generasi sandwich.

Hasil survey Katadata Insight Center untuk Astra Life pada September 2021 terhadap 1.828 responden berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia menyebutkan, sebanyak 83,6 persen generasi sandwich di Indonesia percaya kalau mereka mampu merawat tanggungan dengan baik.

Namun faktanya, hanya 13,4 persen yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi. Hasil lainnya menyebutkan, sebanyak 52,2 persen responden belum menyiapkan dana darurat, 67,7 persen tidak menyiapkan dana pendidikan anak, 33 persen tidak memiliki tabungan, dan hanya 10 persen yang sudah memiliki asuransi swasta pribadi.

“Kami hadir untuk memberikan edukasi dan literasi keuangan bagi generasi sandwich yang lebih baik dengan kesiapan finansial. Menjadi generasi cerdas yang nantinya akan membantu pertumbuhan bangsa ke depan,” ucap Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi saat virtual press conference, Kamis (21/10/2021).

Saat pandemi Covid-19 terjadi, ada pengeluaran tambahan untuk berobat yang tidak semuanya bisa tercover BPJS Kesehatan atau asuransi swasta dari kantor sehingga hal tersebut bisa memangkas dana darurat bahkan tabungan makin terkikis. Untuk itu, penting memiliki proteksi untuk meminimalkan risiko serta menjaga dana darurat maupun tabungan tetap disimpan sesuai tujuan di awal.

“Kami tergelitik untuk problem sosial ini, sebagai pelaku industri yang kontribusi untuk meningkatkan literasi keuangan. Jadilah generasi sandwich yang lebih baik, sehingga kunci perubahan ada di tangan kita,” ujar Head of Marketing, Branding and Digital Channel Astra Life Windy Riswantyo. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: