Susur Sungai Maut Minim Persiapan, Manajemen Bencana Wajib Diterapkan Sebelum Kegiatan

Susur Sungai Maut Minim Persiapan, Manajemen Bencana Wajib Diterapkan Sebelum Kegiatan

radartasik.com, CIAMIS - Ketua Umum Paguyuban Peduli Alam dan Lingkungan Galuh Asri (Pedal Gas) Kabupaten Ciamis Noer JM mengatakan, menyikapi tragedi susur sungai yang menewaskan 11 pelajar maka kegiatan bersih-bersih sungai harus dibarengi dengan manajemen bencana, baik itu bersih-bersih di pinggir atau di tengah sungai.


“Dalam kegiatan bersih-bersih sungai pesertanya harus mengukur kemampuan. Intinya manajemen risiko bencana harus dijalankan, persiapan harus matang,” paparnya.

Kalau ada acara bersih-bersih sungai, sambungnya, sekiranya tidak siap cukup di pinggir sungai saja. Bahkan harus ada pendamping juga yang berkompeten mendampingi anak-anak ataupun peserta dewasa. Jadi harus ada pendamping, ditakutkan anak-anak terpeleset dan sebagainya. “Intinya setiap kegiatan tidak usah menantang bahaya,” jelasnya.

Apalagi, kata Noer, yang dilakukan oleh MTs atau SMP kan masih kondisi PPKM. Sebenarnya bagus diadakan susur sungai, tapi harus dilihat dulu kapasitas pesertanya.

Kata Noer, lokasi juga harus diperhitungkan, harus ada pemetaan dulu, arus sungainya seperti apa. Kalau Sungai Cileuer suka ada (caah deng-deng) atau air besar yang tidak diketahui. Makanya harus ada pengawas hulu. “Jadi harus diperhitungkan segala sesuatunya, airnya naik atau tidaknya harus ada pengawasnya,” jelasnya.

Presiden Republik Aer Tasikmalaya Harniawan Obech mengatakan, dengan tewasnya 11 pelajar MTs di Ciamis menjadi perhatian bagi komunitas pecinta alam dan para pejabat pemangku kebijakan. Pihaknya melihat di sini ada sistem yang diabaikan, dalam proses susur sungai, tidak pakai pelampung. “Itu sangat fatal,” tegasnya. Bahkan, tidak ada tambang yang diikatkan untuk pegangan.

Pendamping juga kurang, dari 100 siswa lebih idealnya satu banding lima. Kalaupun terjadi kecelakaan bisa diantisipasi, kejadian 11 murid itu tidak layak terjadi kalau ada pendamping yang ditanam di tepi sungai. “Ini menjadi perhatian kita semua,” paparnya.

Tambahnya, kegiatan ini adalah ekstrakulikuler yang mesti menjadi sorotan. Kegiatan pramuka, pencinta alam itu kegiatan yang sangat positif, ini menjadi tempaan sangat bagus. “Kalau tidak diiringi pembinaan dan pengawasan seperti ini, tentunya menjadi pelajaran dan perhatian Dinas Pendidikan Ciamis,” jelasnya. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: