Kini Rumah Produksi Lebih Mencari Artis dengan Followers Banyak

Kini Rumah Produksi Lebih Mencari Artis dengan Followers Banyak

Radartasik.com, JAKARTA —  Perkembangan teknologi saat ini merubah cara dan prilaku rumah produksi dalam mencari talent untuk dikutsertakan dalam sebuah project produksi baik series, sinetron, atau film. Jika dulu aktor atau aktris banyak dilihat dari kemampuan mereka dalam berakting dan good looking, saat ini hal itu saja tidak cukup. 

Dalam mencari aktor atau aktris, rumah produksi kini ada yang menargetkan jumlah followers mereka di media sosial harus banyak. Biasanya patokan umumnya mereka mencari pemain untuk diikutsertakan dalam sebuah project dengan jumlah followers di atas 1 juta. Bahkan untuk karakter tertentu ada yang menargetkan jumlah followers lebih besar dari itu.

Cara berpikir rumah produksi cukup simpel namun beralasan. Mereka ingin project-nya disukai banyak orang. Atau sederhananya laku ketika dijual. Dengan mengandalkan pemain yang punya jumlah followers besar, hal itu tentu akan memudahkan pihak rumah produksi dalam mempromosikan hasil produksinya.

Terkait hal tersebut, Evry Joe selaku Humas PARFI mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi saat ini memang tidak terbendung dan tidak mungkin dilawan. Orang-orang, termasuk rumah produksi sekalipun harus melakukan penyesuaian dengan kemajuan teknologi saat ini.

“Mungkin ada istilah beda massa beda orangnya, beda orang beda massanya. Kita tidak perlu lagi angkuh apalagi tinggi hati, justru kita harus bijak menerimanya,” kata Evry Joe kepada JawaPos.com, Senin (18/10/2021).

Dia pun meminta para pembuat film tidak semata-mata menjadikan jumlah followers sebagai pertimbangan. Harus juga memasukkan kriteria utama yaitu memiliki kecakapan dalam dunia akting.

Masalah yang muncul kemudian, terjadi gap antara artis muda dengan artis senior dalam perbandingan followers. Sejumlah artis senior kurang memiliki followers dalam jumlah besar. Sementara mereka dalam hal akting sudah memiliki jam terbang. Tapi, ada juga beberapa artis senior yang memiliki jumlah followers dalam jumlah besar.

Para pembuat film diharapkan dapat mengombinasikan supaya karya mereka laku dijual di satu sisi namun pada sisi yang lain tantangan masa sekarang juga tidak terelakkan.

“Karena kenyataannya zaman sudah jauh berubah. Dulu orang mau jadi sesuatu seperti artis, aktor film atau musik susah sekali. Kita harus memiliki nilai lebih dari manusia rata-rata. Untuk menjadi orang diperhitungkan memang harus memiliki nilai lebih,” paparnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: