Ow.. Ternyata Pesta Miras yang Tewaskan 4 Pemuda Cigalontang Digelar di SDN Tenjonegara

Ow.. Ternyata Pesta Miras yang Tewaskan 4 Pemuda Cigalontang Digelar di SDN Tenjonegara

radartasik.com, CIGALONTANG - Empat warga asal Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang tewas usai pesta miras oplosan, Sabtu (2/10/2021) malam. Mirisnya, pesta miras itu dilaksanakan di SDN 1 Tenjonegara. Sementara tiga lainnya masih dirawat intensif di IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, karena kondisinya belum stabil.


Korban miras oplosan meninggal dunia secara bertahap, tidak langsung. Senin (4/10/2021) diketahui yang tewas adalah warga asal Kampung Cibangun Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang, yaitu seorang pelajar di bawah umur, AM (16) meninggal pukul 05.00 pagi.

Kemudian, DH (22) meninggal dunia pukul 13.00 di rumahnya. Jenazah keduanya sudah dimakamkan oleh pihak keluarganya. Selanjutnya dua orang lainnya meninggal dunia saat dirawat di IGD RSUD SMC, Selasa (5/10/2021) pagi pukul 06.00 yaitu PN (25) dan FI (22) pukul 09.00 pagi.

Sementara itu tiga orang yang masih dirawat di IGD RSUD adalah EN (30) asal Kampung Eureunmoyan Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang, AI (25) dan JI (18) asal Kampung Cibangun Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang.

Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya AKP Dedih Praja SH mengatakan, keempat orang yang meninggal dunia ini akibat menenggak miras oplosan, campuran alkohol 96 persen, dicampur dengan minuman berenergi dan obat batuk jenis samcodin,.

Dia menambahkan, Satnarkoba bersama Satreskrim Polres Tasikmalaya dibantu Polsek Cigalontang akan terus melakukan pengungkapan kasus miras oplosan tersebut untuk dikembangkan.

“Kita cari tahu dari mana asal bahan-bahan miras oplosan atau alkohol tersebut sumbernya, inisiatif siapa, yang mengajaknya siapa. Kita akan kembangkan penyelidikannya,” ungkap dia.

Kata dia, hasil informasi tokoh pemuda setempat, yang didapatkan oleh kepolisian ada kumpulan orang yang minum miras oplosan, dengan kadar alkohol 96 persen dan 70 persen dicampur minuman berenergi serta obat samcodin.

Kronologisnya, ungkap dia, menurut keterangan tokoh pemuda setempat, Sabtu (2/10) sekira pukul 19.30 malam pesta miras tersebut dilakukan. Kemudian, para korban yang meminum miras oplosan ini mengalami muntah-muntah, pusing, mual, perut melilit, dada panas, sesak napas serta buang air besar terus menerus dan penglihatan rabun.

Maka dari itu, lanjut dia, langsung dilakukan pengecekan ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP), mencari sisa atau bekas minuman, obat-obatan dan menggali informasi siapa saja yang meminum miras tersebut.

“Tiga orang masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan, akan kita coba nanti setelah kondisinya pulih dan normal kembali, selain meminta keterangan saksi-saksi lainnya,” tambah dia.


Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno SIK MM mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan dari penelusuran bersama Polsek Cigalontang, berupa botol alkohol dengan kadar 96 persen dan 70 persen, sisa minuman kemasan berenergi dan obat batuk jenis samcodin sudah diamankan di Mako Polres Tasikmalaya untuk kepentingan penyelidikan.

“Kita sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan, barang bukti di TKP juga sudah diamankan, kemudian saksi-saksi juga sudah ada yang kita lakukan pemeriksaan,” ujarnya, menambahkan.

Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dr Gina Desyari mengatakan, kelima pasien yang dirawat di IGD mengalami keracunan atau intoksikasi, yakni suatu kondisi di mana masuknya zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kognisi, kesadaran, persepsi, perilaku dan respons psikofisiologis.

“Berdasarkan keterangan dari keluarga dan saksi yang membawa pasien, ada beberapa pasien yang mencampur alkohol dengan obat batuk sebanyak 10 tablet sekaligus,” tuturnya.

Menurut dia, karena konsentrasi di dalam darah pasien terlalu banyak bercampur dengan zat psikoaktif sehingga terjadi intoksikasi atau keracunan. Jadi menyerang organ tubuh ginjal, otak yang menimbulkan penurunan kesadaran, ke hati dan jantung. Jadi masuk ke peredaran darah menyebar ke organ vital.

“Ada lima orang pasien yang dirawat di IGD, dua orang meninggal dunia Selasa (5/10) pukul 06.00 dan pukul 09.00 pagi. Ketiga pasien lainnya dalam pengawasan ketat, namun yang satu orang mengalami perburukan kondisi,” kata dia.

Kapolsek Cigalontang IPTU Tono Suherman menambahkan, lokasi tempat keempat warga yang tewas dan kritis akibat menenggak miras oplosan adalah di SDN 1 Tenjonegara di Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang.

“Diketahui Senin (4/10) sekitar 15.30 informasi awal kita terima dari Kanit Babinkamtibmas Polsek Cigalontang yang melaksanakan saba desa. Ada informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang meninggal dunia diduga minum miras oplosan,” terang Tono kepada Radar di Kantor Polsek Cigalontang, Selasa (5/10/2021).

Penjaga SDN I Tenjonegara Kecamatan Cigalontang atau saksi, Aep (50) menuturkan, Minggu (3/10/2021) dini hari pukul 03.00 terdengar ada ramai-ramai orang berkumpul di sekolah. “Saya enggak lihat keluar, cuma dengar saja. Enggak ditanya juga, ada banyak pokoknya, tetapi tidak diusir,” ujar dia.

Menurut dia, pada waktu itu kondisi gerbang sekolah sudah terkunci. Kemungkinan mereka melompati pagar untuk bisa masuk. “Saya tidak tahu apa yang dilakukan mereka, hanya terdengar cukup ramai banyak orang,” ujarnya, menjelaskan. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: