Ada Kejanggalan, 2 Makam Korban Tewas Tertimpa Saung di Sukrame Dibongkar

Ada Kejanggalan, 2 Makam Korban Tewas Tertimpa Saung di Sukrame Dibongkar

radartasik.com, SUKARAME — Makam dua jenazah warga Kecamatan Sukarame, Yusuf dan Enan yang meninggal tertimpa atap saung kolam pembibitan ikan digali kembali untuk kepentingan autopsi oleh Tim Forensik atas permintaan keluarga, Senin (4/10/2021).


Keluarga dua warga yang merupakan mertua dan menantu tersebut, awalnya menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Namun, setelah satu minggu dimakamkan, keluarga meminta agar jenazah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian yang sesungguhnya.

Tim INAFIS Satreskrim Polres Tasikmalaya bekerja sama dengan Tim Dokter Forensik melakukan penggalian kembali jasad korban di tempat pemakaman umum (TPU) di Kampung Bageur Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame.

Kapolsek Sukarame IPDA Hajar Sutiar menjelaskan, proses penggalian makam untuk kepentingan autopsi dilaksanakan Tim Forensik bersama Inafis Polres Tasikmalaya, terhadap kedua jenazah yang sebelumnya meninggal dunia akibat tertimpa bangunan.

“Ada keterangan para saksi, kemungkinan penyebab meninggalnya tidak wajar, maka pihak keluarga meminta untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. Kami kepolisian mendatangkan saksi ahli atau Tim Forensik yang melakukan autopsi, agar mengerucut dan memastikan penyebab kematiannya,” terang Hajar kepada Radar di TPU Kampung Bageur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, kemarin.

Menurut dia, penggalian makam untuk autopsi mendapatkan dukungan dari masyarakat, ulama dan Muspika agar terlaksana dengan baik.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno SIK MM mengatakan, kepolisian melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian, ada unsur pidana atau benar-benar musibah.

“Karena kita mendapatkan laporan dari masyarakat dan pihak keluarga juga mendapatkan informasi dari masyarakat, diduga ada kejanggalan, ada luka akibat tersengat listrik. Kita pastikan, kita kerja sama dengan dokter forensik,” ungkap dia.

Dia menambahkan, kepastian penyebab meninggalnya, nanti akan keluar hasilnya setelah dilaksanakan autopsi untuk menjawab apakah tertimpa saung atau tersengat listrik.

“Untuk hasil autopsi bisa keluar tiga sampai empat hari, untuk pembongkaran makam dua jenazah paling lama selama satu minggu,” ujarnya.

Perwakilan keluarga korban, Yana Suryana mengatakan, autopsi ini dilakukan atas permintaan pihak keluarga. Awalnya menerima sebagai musibah, namun setelah muncul informasi ada kejanggalan, maka meminta untuk dibongkar makamnya dan diautopsi.

“Daripada menimbulkan kesimpangsiuran dan polemik, maka untuk mencari kepastian kita sampaikan kepada pihak kepolisian untuk melaksanakan autopsi. Melihat secara kasat mata, tidak ditemukan luka lebam akibat tertimpa bangunan saat dimandikan, seperti ada luka bakar di tangan saat dimandikan, kemungkinan terkena sengatan listrik,” ujarnya.

Maka dari itu, tambah dia, pihak keluarga menyerahkan kepada kepolisian. Jadi tidak mendahului, keluarga hanya menyampaikan gambaran awal bahwa ada kejanggalan.

Sahabat atau tetangga Enan, warga Kampung Bageur Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame, Soleh (41) menyampaikan, saat ikut melihat memandikan jenazah Enan, sekilas melihat ada luka bakar di tangan dan bagian perutnya.

“Iya seperti ada luka, warnanya hitam, jadi terbesit meninggalnya bukan karena tertimpa bangunan. Apalagi, tidak ada itikad baik atau takziah dari pemilik kolam, setelah kasus diproses oleh kepolisian baru pemilik kolam datang,” paparnya.

Dia menuturkan, sepekan setelah dimakamkan jenazah Enan dan Yusuf memang muncul informasi atau kabar di masyarakat, bahwa di kolam ikan tersebut diduga ada seperti jebakan atau jeratan setrum, agar tidak ada yang mencuri di kolam tersebut.

“Iya itu informasi di masyarakat, tetapi kita serahkan kepada kepolisian dan forensik yang melakukan autopsi, tidak bisa menyimpulkan. Tapi kalau Yusuf dan Enan itu mau beli bibit ikan ke sana, ya mudah-mudahan muncul hasilnya, agar penasaran keluarga dan kerabat terjawab penyebab kematiannya,” tuturnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: