Epidemilog UI Sarankan Jokowi Stop PPKM, Alasannya Kasus Covid-19 Mulai Melandai
Radartasik, JAKARTA - Sepekan pascaberlangsungnya arus mudik dan balik Idul Fitri 1443 Hijriah muncul desakan agar Pemerintah menghentikan atau menstop Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pasalnya, berdasarkan data yang ada jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air sudah melandai.
Desakan penghentian PPKM itu salah satunya diungkapkan epidemilog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono melalui akun Twitternya, Senin(16/05/2022).
"Pergerakan penduduk mudik yang sangat masif ternyata tak berdampak pada lonjakan kasus omicron. PPKM bisa dihentikan, agar ekonomi rakyat bisa pulih cepat," tulis Pandu seperti dikutip RMOL.id.
Kendati mendorong pemerintah secepatnya menghentikan PPKM, Pandu tetap mewanti-wanti agar pemerintah tetap menggencarkan sejumlah langkah-langkah pencegahan. Salah satunya lewat vaksinasi.
"Program vaksinasi booster terus diperluas, dipercepat agar semua penduduk divaksinasi. Anjuran masker terus dilanjutkan," ujar Pandu.
Seperti diketahui berdasar data, per Senin petang (16/5), jumlah kasus aktif Covid-19 tercatat sebanyak 4.697 orang, atau turun 87 orang dari jumlah total kasus aktif kemarin yang berada di angka 4.784 orang.
BACA JUGA:Gadis Cantik Disekap di Kosan Kota Tasik, Pelaku Kabur
Sementara untuk jumlah kasus positif baru secara nasional hari ini bertambah sebanyak 182 orang, lebih rendah dari kasus sembuh yang bertambah sebanyak 263 orang.
Secara total nasional, kasus sembuh di Indonesia kini sudah sebanyak 5.889.797 orang atau sebanyak 97,3 persen dari total kasus positif positif Covid-19 nasional yang sudah sebanyak 6.050.958 orang.
BACA JUGA:E-Tol Bakal Dicabut, Pembayaran Beralih ke Sistem MLFF
Adapun untuk kasus meninggal nasional, hari ini Satgas Covid-19 mencatat tambahan sebanyak 6 orang. Jika dilihat totalnya, kasus meninggal kini naik menjadi 156.464 orang atau sebesar 2,6 persen dari total kasus positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: