Mengejutkan, Ternyata Setengah Juta Penduduk Korea Utara Terindikasi Covid-19, dan 21 Orang Meninggal

Mengejutkan, Ternyata Setengah Juta Penduduk Korea Utara Terindikasi Covid-19, dan 21 Orang Meninggal

Menurut Kee Park dari Harvard Medical School selaku pekerja di bagian perawatan kesehatan Korea Utara hampir tidak cukup untuk melakukan pengujian terhadap ratusan ribu orang.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Ingin Indonesia Bertemu Vietnam di Final SEA Games, Ingin Balas Dendam

Dalam mengantisipasi wabah tersebut, Pemimpin Korea Utara menyerukan "pertempuran habis-habisan" untuk mengatasi wabah Covid-19.

"Penyebaran epidemi ganas adalah kekacauan besar yang menimpa negara kita sejak didirikan," ungkap Kim Jong Un.

Kim Jong Un menambahkan negaranya tidak kehilangan fokus dalam menerapkan kebijakan epidemi dan mempertahankan kekuatan.

BACA JUGA: Jadi Penentu Tim Indonesia ke Final Piala Thomas 2022, Shesar Hiren Rhustavito Ungkap Rahasia

“Dengan menyatukan kesatuan partai dan rakyat akan memperkuat pertempuran epidemi serta kita mengatasi krisis tersebut,” tambah Kim Jong Un.

Kim Jong Un juga mengatakan bahwa krisis kesehatan yang terjadi saat ini disebabkan oleh ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab organisasi partai.

Sedangkan di sisi lain penularan virus tersebut tidak dapat dikendalikan dan negara harus bisa berjuang mengatasi krisis dalam waktu secepatnya.

BACA JUGA:Prediksi Chelsea dan Liverpool: Jurgen Klopp Puja-Puji Pemain The Blues, Ini Tanda Apa Ya?

Kim pun meminta pejabat kesehatan harus belajar dari pengalaman negara maju lainnya, termasuk Tiongkok dalam memerangi pandemi Covid-19. 

Sementara itu dilansir dari reuters.com, meskipun belun ada laporan resmi, namun dari sumber di Korea Utara mengatakan pada Jumat malam beberapa mahasiswa dari universitas di Pyongyang dinyatakan positif setelah mengikuti acara pada 1 Mei. 

Dalam acara tersebut Kim juga dikabarkan turut hadir. 

Diduga para siswa yang memiliki keluarga dan bekerja sama di bidang perdagangan dengan Tiongkok kemungkinan telah menyebarkan virus saat mereka pulang ke kampung halaman di luar Pyongyang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: