Ratusan Honorer Pamarican Datangi Dewan, Ini Tuntutannya..

Ratusan Honorer Pamarican Datangi Dewan, Ini Tuntutannya..

radartasik.com, CIAMIS - Ratusan sukwan atau honorer dari Kecamatan Pamarican mendatangi DPRD Ciamis untuk beraudiensi mempertanyakan permasalahan hasil tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Rabu (29/9/2021) sekitar pukul 13.00.


Perwakilan sukwan Kecamatan Pamarican Baehaki Efendi SPd mengatakan, kedatangannya ke DPRD Ciamis untuk audensi mengenai persoalan P3K. “Para sukwan ini sudah ikut tes, namun kenyataannya banyak kecewanya, sehingga kami mengadu ke Komisi D DPRD Ciamis,” jelas Baehaki yang juga guru SDN 1 Pamarican.

Persoalannya, kata Baehaki, seperti  kebutuhan guru di Pamarican 174 orang, sementara yang ikut tes 161 orang dan yang lulus murni delapan orang dan lulus afirmasi dan murni total 33 orang. “Jadi sangat tidak imbang, antara kebutuhan dengan yang lulusnya sedikit,” paparnya.

Lebih heran lagi, kata dia, pihaknya mendapatkan nomor tes tapi tidak dapat tempat tes di mana-mananya. “Mungkin di tahap dua atau tiga, jadi masih tanda tanya. Makanya kami dari sukwan Pamarican mengajukan tuntutan ke DPRD Ciamis,” ujar dia.

Tuntutan pertama, kata dia, afirmasi dari masa kerja. Kedua, afirmasi usia 35+ (sudah ditambah afirmasi tapi tetap tidak masuk passing grade). Ketiganya, afirmasi NUPTK, kempat mohon diperhatikan juga kesejahteraan tenaga kependidikan yang tidak ada formasi di PPPK. Lima, permudah pengajuan NUPTK. Enam penambahan formasi guru PAI. Serta ketujuh fasilitas guru sukwan yang Berprestasi. “Bila tidak direalisasikan aspirasi tersebut, temen-teman sukwan siap mogok massal,” tegasnya, menambahkan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Ciamis Andang Irfan Sahara menambahkan,  bahwa memang yang datang dari sukwan Pamarican mengadu soal permasalahan dalam seleksi PPPK. Mulai dari dikeluhkannya passing grade yang terlalu tinggi. Kemudian soal afirmasi, di mana afirmasi ini yang diberikan hanya ada tiga, afirmasi sertifikasi 100 persen, yang 15 persen dan 10 persen dan tidak ada yang lain. 

“Sehingga teman-teman sukwan Pamarican yang dikoordinir PGRI Pamarican ini agar afirmasi ditambahkan dan passing grade diturunkan. Saya apresiasi, memang beberapa kesulitan mengisi soalnya luar biasa, karena passing grade terlalu tinggi. Kami malahan mengusulkan tidak ada passing grade tapi sesuai rangking,” paparnya.

Menurut dia, kalau misalkan kuota di Ciamis ini adalah dua ribu delapan ratus sembilan belas dan yang daftar tahap pertama kemarin misalkan tiga rubu enam, maka sebetulnya  dirangking saja dari satu sampai dua ribu delapan ratus sembilan belas dan bisa dinyatakan lolos sudah cukup. “Itu usulan kami,” jelasnya.

Mengenai mogok massal, kata dia, lebih baik jangan dulu, karena kan seleksi tahap satu itu diumumkan tanggal 24 September tapi ditunda dengan waktu yang belum ditentukan. “Mudah-mudahan momentum dengan mengusulkan, namun ini bukan persoalan Ciamis tapi nasional bisa ada solusi terbaik,” pungkasnya. (isr)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: