Sambut PTM, Prokes Harus Diperkuat

Sambut PTM, Prokes Harus Diperkuat

RADARTASIK, TASIKMALAYA - Potensi klaster Covid-19 pendidikan, setelah adanya libur panjang lebaran Idul Fitri 1443 H perlu diwaspadai. Untuk itu harus diantisipasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) atau taat protokol kesehatan (Prokes) oleh pihak siswa, keluarga dan lingkungan sekolah.  

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra Hendriana kepada Radar, Senin (9/5/2022). 

Dokter Asep menyampaikan, pembelajaran tatap muka (PTM) setelah libur lebaran akan digelar 12 Mei mendatang, diharapkan masyarakat tetap menjaga prokes dan tidak mengabaikannya dengan alasan Covid-19 sudah melandai. Untuk itu, ia pun meminta agar tetap menjaga kembali protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, kurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. 

BACA JUGA: Perkuat Bahasa Indonesia dengan Lompatan Katak

“Walaupun saat ini di Kota Tasikmalaya masih satu orang positif setelah lebaran. Namun jelang masuk sekolah nanti perlu antisipasi penyebaran Covid-19, agar tidak ada klaster,” katanya. 

Sambung ia, agar menjaga keberlangsungan PTM, harus ada antisipasi di lingkungan keluarga yakni diminta untuk melakukan PHBS. Itu mulai dari makanan yang bergizi dan seimbang, menjaga mobilitas, menggunakan masker, serta berolahraga.

“Dengan begitu anak ketika kembali masuk sekolah, tubuhnya tetap fit dan sehat sehingga lebih siap menerima kegiatan belajar mengajar,” ujarnya. 

Lanjutnya, ketika menjumpai anaknya sedang flu atau pilek dan batuk diwajibkan datang ke Puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan. 

BACA JUGA: Investasi Industri Masif, SMK Berkembang

“Ketika anak sedang bergejala batuk dan pilek bisa langsung melakukan screening dengan antigen di puskesmas. Kemudian diminta istirahat di rumah, jangan berangkat ke sekolah terlebih dahulu sebelum sehat,” katanya. 

Selain itu, melihat vaksinasi anak masih stagnan, masih di angka dosis pertama 73,68 persen dan dosis kedua 46,34 persen. Ia berharap ada partisipasi dari orang tua, agar anaknya ikut menyukseskan vaksinasi anak tersebut. 

“Karena vaksinasi anak ini adalah di bawah tanggungjawab orang tua, saya harapkan anaknya bisa ikut berpartisipasi vaksin untuk membentuk kekebalan komunitas kelompok,” ujarnya.

Ketua IDI Cabang Kota Tasikmalaya dr Polar Silumi SpOG MHKes menyampaikan, pascalebaran tetap menjaga kewaspadaan adanya peningkatan kasus Covid-19. Secara umum untuk pencegahannya dengan tetap prokes dijalankan secara ketat, di samping vaksinasi baik pertama, kedua maupun booster mutlak dilakukan.

BACA JUGA: Ilmuwan Harvard Meyakini Alien Pernah Jatuh, Lokasinya di Lepas Pantai Papua Nugini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: