Realisasi PAD Parkir di Kabupaten Tasik Rendah
Reporter:
syindi|
Sabtu 25-09-2021,10:45 WIB
radartasik.com, SINGAPARNA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tasikmalaya dari sektor retribusi parkir masih jauh dari memuaskan. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, sampai bulan Agustus 2021 pendapatan masih jauh dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 770.000.000.
“Tahun ini target PAD retribusi parkir naik 100 persen dari tahun 2020 lalu. Sekarang baru mencapai Rp 200.000.000, jadi masih jauh dari target yang ditetapkan,” ujar Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya Hilmy Budiman kepada Radar, Kamis (23/9/2021).
Hilmy mengungkapkan, terdapat beberapa faktor hingga pendapatan belum mendekati target. Selain masih dalam suasana pandemi Covid-19, penurunan itu juga disebabkan terdapat sebagian titik lahan parkir yang lahannya dikelola oleh dinas lain.
“Di antaranya seperti Objek Wisata Galunggung yang awalnya parkirnya dikelola oleh Dishub sekarang oleh Dinas Pariwisata dan juga di lokasi terminal singaparna kini diambil oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat,” kata dia, menjelaskan.
Selain itu, kata dia, kendala di lapangan, kalau parkir itu seperti dagang. Sekarang yang memiliki usaha, sepi tidak ada yang membeli. Jadi pendapatan retribusi dari parkir pun tidak ada. Sementara untuk pendapatan parkir sendiri, dibagi dalam dua objek. Meliputi retribusi parkir tepi jalan, dan parkir bongkar muat kendaraan barang.
“Kita pakai sistem target, sebetulnya mau sepi atau ramai besaran retribusi segitu saja. Kendalanya sekarang sedang sepi jadi berkurang, sedangkan kalau ramai tidak nambah,” ucapnya.
Kata dia, jumlah juru parkir yang ada di Kabupaten Tasikmalaya ini mencapai 210 petugas. Mereka merupakan ujung tombak pendapatan asli daerah (PAD) di sebanyak 160 titik potensi untuk pendapatan retribusi parkir, namun saat ini ada yang timbul dan dan tenggelam.
Menurut dia, saat ini terdapat beberapa pengajuan titik baru untuk parkir. Lalu dicoba terlebih dahulu selama tiga bulan lamanya. Kalau misalkan tidak jalan setorannya, maka akan dihentikan. Sedangkan kalau lancar setorannya maka bisa dilanjutkan.
Dia menyebutkan, yang paling banyak menyumbang untuk PAD dari retribusi parkir itu dari pasar, yang cukup stabil saat ini kawasan Pasar Taraju.
Sekretaris Dishub Kabupaten Tasikmalaya Undang Arifin menyebutkan, memang kondisi PAD dari retribusi parkir masih belum maksimal, apalagi saat ini pandemi Covid-19. “Ya semuanya terus berupaya untuk meningkatkan PAD parkir ini, namun situasinya sedang pandemi jadi cukup berdampak,” ucapnya.
(obi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: