Tinggal 5 Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSUD Garut
Reporter:
andriansyah|
Jumat 24-09-2021,09:00 WIB
radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami penurunan signifikan. Hal ini terlihat dari menurunnya angka positif harian dan kasus positif aktif di Kabupaten Garut.
Berdasarkan data dari Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per Kamis (23/9/2021), angka positif harian hanya satu orang yakni perempuan 29 tahun warga Kecamatan Tarogong Kidul. Sementara kasus positif aktifnya 45 orang, yang terdiri dari 40 orang menjalani isolasi mandiri di rumah dan 5 orang isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Maskut Farid mengatakan penurunan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut, selain dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pelaksanaan vaksinasi, juga dampak menurunnya kasus penyebaran Covid-19 di ibu kota Jakarta. “Di Jakarta adanya penurunan kasus, ini sangat berdampak sekali karena banyak masyarakat Garut yang bekerja di sana,” ujar Maskut kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
Maskut menerangkan menurunnya kasus positif berdampak juga pada bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit. “Jelas ada (dampak), sekarang BOR kita turun,” terangnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani menerangkan, tingkat keterisian kamar rumah sakit untuk pasien Covid-19 di angka tiga persenan. Dari 272 tempat tidur yang tersedia di tujuh rumah sakit, hanya 5 unit yang masih digunakan untuk merawat pasien Covid-19. “BOR kita turun drastis karena angka positif juga turun,” ujarnya.
Meski pasien positif terus menurun dan BOR rendah, kata dia, tetapi Pemkab Garut tidak menutup ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit. “Masih kita siagakan, tapi kapasitas dikurangi,” katanya.
Ia menjelaskan saat ini sebagian besar ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit sudah tak terisi. Bahkan, ruang isolasi terpusat di Rusunawa dan Islamic Center sudah kosong.
Namun, ruang isolasi tetap akan disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Karena kita akan menghadapi akhir tahun. Ketika terjadi keluar masuk orang dari luar daerah, ada potensi outbreak lagi biasanya,” terangnya. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: