Sejumlah Siswa Terpapar Covid-19, PTM pun Dihentikan dan Kembali Pembelajaran Daring
Reporter:
radi|
Kamis 23-09-2021,16:30 WIB
Radartasik.com, JEPARA — Beberapa daerah terpaksa menunda kembali rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah terlanjur digelar. Pasalnya, sejumlah siswa dan guru diketahui terpapar Covid-19. Bahkan, di Kabupaten Jepara, PTM yang sudah berjalan akhirnya dihentikan.
Bupati Jepara Dian Kristiandi pun tidak mau mengambil risiko terkait dengan persebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan. Hal itu disebabkan munculnya klaster sekolah di madrasah tsanawiyah (MTs) Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan.
Kegiatan belajar-mengajar sementara waktu dialihkan lewat pembelajaran dalam jaringan (daring) atau secara online. Hal itu berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Mulai PAUD, SD, SMP, hingga SMA. Semua dihentikan sementara mulai hari ini (23/9).
”Sambil menunggu hasil evaluasi, PTM di seluruh sekolah di Jepara kembali ke daring,” kata Andi, sapaan akrab bupati, kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Bupati memastikan tidak ada aktivitas pembelajaran di MTs Rengging. Tercatat ada 25 siswa dan 3 guru yang terpapar korona di MTs tersebut. Diharapkan, hal itu menjadi perhatian seluruh sekolah bahwa Covid-19 masih ada. Meski pemerintah sudah memberikan kelonggaran untuk melaksanakan PTM, protokol kesehatan (prokes) harus tetap ditaati.
”Kesehatan siswa yang utama. Kemarin (Selasa) kami beri kelonggaran. Ternyata di lapangan perlu penekanan lebih serius kepada sekolah yang melaksanakan PTM. Saya berharap kasus ini menjadi contoh bagi sekolah lain. Jangan sampai muncul klaster sekolah baru,” ujar Andi.
Kepala MTs tersebut, Samudi, mengatakan, seluruh siswa dan guru yang terpapar Covid-19 di sekolahnya berkondisi baik dan tanpa gejala. Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri di tempat tinggal masing-masing.
Daerah lain yang menunda PTM terbatas adalah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Keputusan tersebut diambil setelah puluhan siswa terdeteksi positif Covid-19 berdasar hasil tes antigen. Di SMPN 4 Mrebet, misalnya, ditemukan 90 siswa yang positif. Temuan itu didapat saat pihak sekolah mengadakan vaksinasi dan tes antigen kepada semua siswa sebagai persiapan PTM terbatas.
Kondisi serupa terjadi di SMPN 3 Mrebet. Sebanyak 61 siswa dinyatakan positif Covid-19 berdasar hasil tes antigen. Mereka lalu menjalani tes PCR atau polymerase chain reaction untuk memastikan kondisi kesehatan.
Kepala SMPN 3 Mrebet Sapti Winarni kemarin (22/9) menjelaskan, siswa yang positif Covid-19 akan dikarantina di fasilitas isolasi terpusat. Lokasinya juga berada di SMPN 3 Mrebet. Sekolah menyiapkan tujuh ruang kelas untuk isolasi terpusat para siswa.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Kapolres Purbalingga AKBP Era Johny Kurniawan meninjau langsung ruang isolasi terpusat tersebut. Bupati mengatakan, belum semua siswa yang positif Covid-19 berdasar hasil tes antigen bersedia masuk ke ruang isolasi terpusat.
”Mungkin orang tuanya belum memperbolehkan. Ini yang nanti akan kita jemput bola ke rumah masing-masing,” ujarnya seperti dilansir Radar Banyumas. Sebanyak 44 siswa yang dinyatakan negatif berdasar hasil tes PCR belum diizinkan pulang hingga masa isolasi mandiri selesai. Mereka akan menjalani isolasi selama sepuluh hari dengan dipantau ketat oleh tenaga kesehatan dan tim gugus tugas Covid-19.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan S. menegaskan kepada para kepala sekolah untuk menaati surat edaran dari Sekda Purbalingga. ”Yakni tidak melaksanakan PTM terbatas sementara waktu. Jadi, tidak boleh ada tawar-menawar atau curi-curi start,” tandasnya kemarin.
Selain itu, sekolah diminta meminta izin ke Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga sebelum melaksanakan PTM terbatas. ”Simulasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan PTM terbatas. Itu pun juga harus seizin satgas Covid-19 tingkat kabupaten. Harus satgas Covid-19 tingkat kabupaten,” tegasnya.
Purbalingga memang belum layak melaksanakan PTM terbatas. Sebab, vaksinasi dosis pertama di sana saja baru berjalan 22 persen. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: