Soal Hubungan Bupati & Wakil Bupati Tasik, Uu Bilang Begini..

Soal Hubungan Bupati & Wakil Bupati Tasik, Uu Bilang Begini..

radartasik.com, TASIK — Pengurus DPW PPP Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan wejangan kepada Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin agar menjaga komunikasi dan membangun harmonisasi. Sehingga tidak muncul isu terkait keretakan antara pimpinan daerah ini.


“Saya sudah mendengar berita tentang situasi bupati dan wakilnya di Kabupaten Tasikmalaya, sebagai warga dan wakil gubernur juga pengurus wilayah PPP merasa prihatin. Seharusnya tidak terjadi hal semacam itu, tetapi justru harus saling mengisi dan menguatkan. Saya hanya berbagi pengalaman saja, bukan berarti menggurui. karena sama-sama politisi,” ujar Uu saat menghubungi Radar, Jumat (10/9/2021).

Uu mengaku, sebagai pengurus wilayah PPP yang ikut mengusung Ade-Cecep, bukan hanya berbicara kepada kader PPP. Akan tetapi juga kepada semuanya, karena tidak menutup kemungkinan ada yang mengompori, memanaskan dan membisik kepada para pimpinan daerah sehingga munculah isu-isu seperti ini.

“Maka dari itu saya meminta untuk saling menjaga keutuhan pemimpin kita, adapun kelemahan dan kekurangan di antara pemimpin kita, namanya juga manusia tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan,” ungkap dia.

Seharusnya, kata dia, kekurangan itu harus dijadikan sarana untuk saling mengisi, sehingga kekurangan ini menjadi sedikit dan menuju kesempurnaan karena ada pasangan yang saling mengisi.

“Jadi kepada masyarakat dan orang-orang dekatnya untuk tidak membisikin sesuatu, sehingga ada perasaan mereka seolah tidak nyambung karena dikompor kompori itu,” ujarnya.

“Lebih baik kita memberikan keteduhan dan informasi yang baik. Kewajiban muslim ada tiga, memberikan petunjuk dan informasi kalau ada yang berbahaya, menutup aib dan ketiga mendamaikan,” katanya, menambahkan.

Menurut Uu, memang kedua pimpinan daerah ini berbeda latar belakang, baik partai politiknya maupun lingkungannya. Termasuk latar belakang karakternya pun tidak menutup kemungkinan juga berbeda. “Sehingga begitu mudah orang memecah belah dan mengadu domba. Apalagi kebersamaan mereka baru beberapa bulan,” jelasnya.

Maka dari itu, Uu yang juga mantan Bupati Tasikmalaya ini meminta kepada Ade-Cecep saling introspeksi diri sesuai dengan tupoksi-nya masing-masing, karena dalam aturan pemerintah juga sudah jelas. “Kalau sampai benar-benar retak yang malu bukan hanya pengurus wilayah PPP, akan tetapi seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” ucapnya.

“Untuk menjaga harmonisisasi, Ade-Cecep harus sering komunikasi, memang yang saya rasakan saat ini cukup kesulitan untuk menghubungi Pak Ade sama Pak Cecep ini, padahal komunikasi ini sangat penting,” terang dia.

“Pak Ade sudah berpengalaman menjadi bupati dan wakil bupati, kemudian Pak Cecep juga sudah berpengalaman. Saya bicara bukan menggurui, tetapi hanya sharing, kalau perlu nanti akan mengundang keduanya untuk makan bersama agar lebih mencairkan suasana,” katanya.

Pengamat Sosial Politik dan Pemerintahan Tasikmalaya Asep M Tamam menilai sangat wajar Uu mengomentari kondisi kepemimpinan Ade-Cecep di Kabupaten Tasikmalaya.

Tentunya, kata dia, pernyataan yang disampaikan oleh Uu ini menjadi statmen politik. Di mana memang untuk menciptakan kondusivitas di Kabupaten Tasikmalaya harus bisa diraih dengan tidak adanya atau berkurangnya berita negatif yang memang diciptakan oleh para politisi itu sendiri.

“Artinya sudahlah para pemimpin di Kabupaten Tasikmalaya ini fokus kepada garapan sebesar-besarnya kepada kepentingan masyarakat. Kecuali memang pemerintah sudah benar-benar memenuhi keinginan dan harapan rakyat, mau beritanya bagaimana pun bebas-bebas saja,” paparnya.

Kemudian, lanjut dia, sudah menjadi hak Uu memberikan pernyataan secara politis, menyampaikan apa yang tersirat dalam benaknya. Memang Kabupaten Tasikmalaya butuh kondusivitas saat ini. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: