Polisi di Indihiang Patungan Bagikan Nasi Bungkus ke Warga

Polisi di Indihiang Patungan Bagikan Nasi Bungkus ke Warga

radartasik.com INDIHIANG - Masa pandemi Covid-19 ini, banyak orang yang terdampak. Bahkan tak sedikit yang kehilangan mata pencahariannya.

Di Kota Tasikmalaya, Polisi blusukan ke jalanan sambangi dan bagikan nasi bungkus kepada para pedagang keliling, abang becak, tukang ojek, pemulung serta para pengemis.

Meski hanya nasi bungkus, bantuan tersebut sangat berarti meringankan mereka yang terdampak Covid-19.

Pembagian nasi bungkus ini seperti yang dilakukan Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, Jumat (10/09/21). 

Dipimpin Kapolsek Indihiang, Kompol Didik Rohim Hadi, para personelnya berkeliling sambil latroli mengunakan mobil dinas.

Aksi ini selain karena kepeduliaan sosial, Polisi juga ingin mengetahui kondisi kesehatan para pedagang keliling di tengah PPKM level 3 ini. 

Uang untuk membeli nasi bungkus ini didapat dengan cara swadaya atau patungan dari sesama anggota di lingkungan Polsek Indihiang.

"Ini hasil urunan (patungan, red) kami. Hari ini ada 50 paket yang kami bagikan bagi warga dan pedagang keliling serta abang becak," ujar Didik kepada radartasik.com.

Program urunan membagikan sedekah penghasilan anggota polisi di Polsek Indihiang ini, terang dia, telah dilaksanakan secara rutin. 

Selain paket nasi, ke depan hasil ini juga akan coba dikembangkan dengan membelikan barang-barang bermanfaat bagi warga. 

"Di saat pandemi Covid-19 ini, kita harus lebih meningkatkan kepedulian, saling berbagi dan tolong menolong antar tetangga kita, karena saat ini banyak orang yang menderita akibat mewabahnya penyebaran virus corona," terangnya. 

Selain membagikan nasi bungkus, Polisi juga mengingatkan warga dan para pedagang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). 

Salah seorang abang becak yang menerima bantuan ini, Haeruman (50) mengakui, bantuan apapun sangat berarti di kala pandemi ini. Karena mencari uang di saat pandemi sangat sulit. 

Haeruman yang setiap hari mengayuh becak di pinggir Jalan Ampera mengaku usahanya saat ini sepi. Dulu setiap hari biasa mendapatkan Rp30-50 ribu.

"Namun saat ada pandemi Covid-19 ini turun penghasilan saya. Untuk mendapatkan Rp10-15 ribu saja harus dari pagi sampai sore," jelasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: