Membludak, 4.765 Wisatawan Nikmati Pantai Pangandaran
Reporter:
andriansyah|
Senin 06-09-2021,08:00 WIB
radartasik.com, Liburan menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan pikiran. Hampir setiap manusia membutuhkan liburan, kegiatan ini juga dapat digunakan untuk sekadar melepaskan diri sejenak dari rutinitas.
Deni Nurdiansah, PANGANDARAN
Dengan pergi berlibur, akan membuat energi tubuh terisi kembali karena melihat sisi lain kehidupan yang tidak dikejar target waktu dan tumpukan pekerjaan.
Untuk itu, ketika Pantai Pangandaran dibuka kembali secara umum, antusias publik pun begitu tinggi untuk datang berkunjung ke pantai Selatan Jawa Barat tersebut.
Seperti terlihat pada Minggu (5/9/2021), para wisatawan lokal yang datang dari berbagai wilayah kembali memenuhi beberapa objek wisata di pantai berjuluk Copacabana Indonesia ini.
Dari pantauan Radar, jumlah pengunjung paling banyak tetap terkonsentrasi di Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Timur Pangandaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan jumlah pengujung hingga Minggu (5/9/2021) di seluruh objek wisata Pangandaran mencapai 4.765 orang atau 26 persen dari kapasitas maksimal. ”Maksimalnya 18.250, orang" katanya kepada Radar, kemarin.
Menurut dia, jumlah pengunjung Pantai Pangandaran sejak dibuka pada 3 September 2021 mencapai 3.983 orang, Pantai Karapyak mencapai 587 orang, Pantai Batukaras 75 orang, Pantai Batu Hiu 35 orang dan Pantai Green Canyon 85 orang. "Paling banyak memang tersentralisasi di Pantai Pangandaran," kata dia.
Dia menjelaskan pengunjung di hari-hari pertama dibukanya kembali, memang tidak sebanyak libur akhir pekan biasanya. Apalagi saat ini, ada pembatasan wisatawan hingga 25 persen. ”Mudah-mudahan ke depan Covid-19 makin mereda, dan tidak ada lagi pembatasan pengunjung,” terangnya.
Kepala Satlantas Polres Ciamis AKP Zanuar Cahyo Wibowo mengatakan uji coba rekayasa lalu lintas juga sudah dilakukan, dengan melibatkan Satpol PP, Dishub Pangandaran. "Belum ada lonjakan pengunjung, volume kendaraan normal," tuturnya.
Sementara itu, wisatawan asal Kota Tasikmalaya, Agus Priatna (40) mengatakan ia datang dengan rombongan 25 mobil untuk berlibur. ”Penat rasanya, jadi kami putuskan liburan ke Pangandaran saja," ujarnya.
Hal sama dikatakan Neni Sudirman (42), dia mengaku datang sengaja ke Pangandaran untuk berlibur. Karena sudah hampir satu tahun ini dirinya beserta keluarga tidak menyempatkan diri berlibur. ”Kan kemarin-kemarin harus ada ini itu (aturan prokes, Red). Kalau sekarang ada penyekatan atau pemeriksaan apapun,” tutur warga Parhon, Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Dia pun berharap kondisi tidak adanya penyekatan ini bisa terus berlangsung lama, sebab dirinya sudah jenuh hidup dengan banyaknya aktivitas pembatasan. ”Capek di rumah diam terus, kalau ada liburan kan jadi refresh,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, uji coba pembukaan objek wisata di Kabupaten Pangandaran mulai dilakukan Jumat (3/9/2021). Namun, di hari pertama uji coba pembukaan objek wisata itu belum menunjukkan tanda-tanda keramaian pengunjung.
Seperti yang terpantau di gerbang pintu masuk Objek Wisata Pantai Pangandaran kemarin siang. Tidak terlihat antrean kendaraan untuk membeli tiket masuk.
Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto mengatakan akan mencoba memecah penumpukan di Pantai Barat dan Pantai Timur agar tidak terjadi kelebihan kapasitas apabila wisatawan mulai berdatangan. “Karena Pangandaran banyak sekali destinasi yang bisa dikunjungi, tidak hanya pantai barat saja,” ungkapnya kepada wartawan Jumat (3/9/2021).
Pihaknya akan membuat lintasan satu arah yang melewati spot atau destinasi selain pantai barat. “Penyekatan kita tetap lakukan, walaupun secara terbatas dengan menghitung jumlah wisatawan yang ada di dalam,” terangnya.
Untuk menghitung estimasi jumlah wisatawan secara realtime, yakni dengan memisahkan pintu masuk dan keluar. “Sehingga kita bisa lihat kepadatan secara pasti dan bisa dihitung, bukan hanya sekadar asumsi,” katanya.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan dalam uji coba, kemungkinan objek wisata ditutup kembali bisa saja terjadi jika banyak pelanggaran protokol kesehatan. “Ya jika di atas 10 persen pelaku usaha wisata nggak pakai masker atau melanggar prokes (protokol kesehatan), akan ditutup kembali,” tegasnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: