Cerita Sulitnya TNI AU Evakuasi WNI dari Afganistan
Reporter:
ocean|
Minggu 22-08-2021,19:15 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Pesawat TNI Angkatan Udara (AU) berhasil membawa sebanyak 26 warga negara Indonesia (WNI), 5 WN Filipina, dan 2 WN Afganistan. Proses evakuasi berjalan selama lima hari. Pada Jumat (20/08/2021), mereka tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
”Jarak antara Jakarta dan lokasi penjemputan cukup jauh. Kurang lebih jaraknya 4.100 nautical miles. Waktu tempuh penerbangan dengan Boeing kurang lebih 12 jam airtime. Belum lagi waktu untuk melaksanakan review di beberapa tempat,” ujar Kadispen TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah di Jakarta, Minggu (22/08/2021).
Situasi di Afganistan yang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim TNI AU. Namun, proses evakuasi tetap dapat dilaksanakan. Pesawat yang digunakan dalam evakuasi tersebut tipe Boeing 737-400 milik TNI AU.
TNI AU juga harus berkoordinasi dengan sejumlah negara untuk mendapatkan izin melintas. Menurut dia, TNI AU harus berkoordinasi dengan NATO. Karena ruang udara Afghanistan merupakan otoritas dari organisasi militer internasional tersebut.
”Kita terbang melintasi beberapa negara. Ini perlu izin. Kita tahu ruang udara di Afghanistan otoritas di NATO. Termasuk izin mendarat di Bandara Hamid Karzai juga di NATO. Sehingga, kita juga harus koordinasi ke otoritas penerbangan di wilayah udara Afganistan,” terangnya.
Setibanya di Bandara Kabul, Afghanistan, alat pemandu pendaratan di bandara tidak dapat beroperasi dengan baik. Lampu pendaratan diketahui tidak berfungsi.
”Sehingga pilot memutuskan melaksanakan pendaratan secara visual. Lampu landasan saat pendaratan juga tidak beroperasi. Ini tantangan. Namun kegiatan pendaratan bisa berjalan dengan aman,” tuturnya.
Indan menyebut rencana evakuasi mundur dari waktu yang sudah ditentukan. Penyebabnya adalah urusan administrasi. Awalnya, proses evakuasi direncanakan berjalan selama 30 menit.
”Kita awalnya merencanakan 30 menit ada di darat. Ini untuk memberi kesempatan WNI naik pesawat. Akhirnya menjadi dua jam. Karena ada urusan administrasi. Sehingga perencanaan 30 menit menjadi dua jam,” tutur mantan Danlanud Wiriadinata, Tasikmalaya, ini.
Pesawat yang ditumpangi WNI dan beberapa orang WNA tersebut berhasil mendarat ke Islamabad dengan selamat. Selanjutnya penerbangan dilanjutkan ke Jakarta.
Atas sukses proses pemulangan tersebut yang berjalan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucap syukur.
Menurutnya, evakuasi dari Bandara Hamid Karzai bukan misi yang mudah. Karena situasi yang terus berubah dan berkembang di Afganistan.
”Dengan mengucap syukur, alhamdulillah pagi ini misi evakuasi dari Kabul ke Tanah Air Indonesia dapat dilaksanakan dengan aman sesuai dengan rencana,” ujar panglima, akhir pekan lalu. (rh/fin/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: