Jaga Stabilitas Harga Melalui Digitalisasi

Jaga Stabilitas Harga Melalui Digitalisasi

radartasik.com, TASIK - Sinergi dan kolaborasi menjadi strategi utama mendorong pemulihan ekonomi di daerah, dengan adanya stabilisasi harga yang diakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan sehingga lebih inklusif dapat dirasakan oleh masyarakat Priangan Timur dan menuju Jawa Barat Juara Lahir Batin.


Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Wilayah TP2DD dan TPID Se-Jawa Barat yang telah dilaksanakan sebelumnya 27 Juli, maka pada Jumat (20/8/2021) dilaksanakan Rapat Koordinasi Daerah HLM TPID, TP2DD, TPAKD, dan KPED Se-Priangan Timur.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tasikmalaya Darjana mengatakan, rakor ini bertujuan memfokuskan peran daerah dalam mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Barat secara hybrid, offline terbatas dan online.

Rakorda tersebut dihadiri oleh 5 Kepala Daerah Se-Priangan Timur, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Kepala Kantor OJK Tasikmalaya, dan Perwakilan BMPD Priangan Timur dengan protokol kesehatan yang ketat.

Adapun perangkat daerah dan stakeholder lainnya hadir secara virtual sehingga tetap dapat mendengarkan arahan strategis yang disampaikan oleh kepala daerah masing-masing.

Dalam pelaksanaan rakorda tersebut juga diserahkan Trophy Apresiasi Pinunjul (Program Inflasi Unggul Juara Lahir Batin) dan Ajeg (Apresiasi Jabar Ekonomi Digital) Jawa Barat 2021 yang telah diumumkan saat Rakorwil TP2DD dan TPID Se-Jawa Barat.

Penghargaan diserahkan kepada Sekda Kota Tasikmalaya sebagai penerima Juara 2 Pinunjul Kota/Kabupaten IHK, Wali Kota Banjar sebagai penerima Juara 3 Pinunjul Kota/Kabupaten Non IHK dan Wakil Bupati Ciamis sebagai penerima Juara 2 Pinunjul Kota/Kabupaten Non IHK dan Juara 3 Ajeg ETPD (Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah).

“Kabupaten Ciamis menjadi satu-satunya Kota/Kabupaten Terbaik dalam pelaksanaan digitalisasi transaksi pemerintah, sebagai apresiasi atas komitmen tersebut dilakukan pula peresmian program Desa Digital dengan penguatan peran BUMDES di Desa Sukaraja, Ciamis secara live - relay melalui media komunikasi virtual,” jelasnya.

Harapannya, ke depan seluruh Kota/Kabupaten Priangan Timur dapat meningkatkan semangat berinovasi dan bertransformasi dengan penguatan digitalisasi dalam pengendalian inflasi, ekonomi dan transaksi daerah dengan akses keuangan yang semakin inklusif.

Sementara itu Darjana menjelaskan, pada triwulan II 2021, Pertumbuhan Ekonomi Nasional tumbuh 7,07%, membaik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Perekonomian Jawa Barat juga mengalami perbaikan pada Triwulan II 2021, walaupun masih berada sedikit di bawah pertumbuhan nasional.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Priangan Timur juga akan searah dengan pertumbuhan nasional dan Jawa Barat. Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kinerja ekonomi di Priangan Timur yang sejalan dengan tren perbaikan nasional,” ujarnya.

Dari sisi keuangan daerah, sambungnya, penyaluran kredit di Priangan Timur pada Juni 2021 secara keseluruhan tumbuh positif sebesar 7,82% (yoy), lebih baik dibandingkan bulan Mei 2021 yang tumbuh sebesar 7,22% yang masih didominasi oleh Kredit Konsumsi sebesar 48%, diikuti dengan Kredit Modal Kerja 44% dan Kredit Investasi sebesar 9%.

“Kami menyambut gembira tren positif pada pertumbuhan positif Kredit Modal Kerja sejak Agustus 2020 yang menunjukkan geliat kinerja sektor swasta sekalipun didera kesulitan selama masa pandemi ini. Hal ini menunjukkan kuatnya persistensi sektor swasta dalam berinovasi untuk tetap bertahan bahkan bertumbuh di tengah badai pandemi Covid-19,” terangnya.

Secara sektoral, tren positif pertumbuhan kredit di Priangan Timur terlihat pada sektor pertanian selama 1 tahun terakhir. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama terutama dalam menentukan langkah kebijakan untuk mendorong sektor-sektor prioritas ke depan guna mempercepat pemulihan ekonomi seluruh kabupaten/kota di Priangan Timur.

Sementara itu, realisasi penerimaan anggaran seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayah Priangan Timur hingga triwulan II 2021 berkisar di angka 39%, sementara realisasi pengeluaran berkisar di 33%. Realisasi penerimaan dan pengeluaran ini lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun demikian, realisasi anggaran pemerintah dapat memegang peranan yang sangat penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Priangan Timur, terutama realisasi pada sisi pengeluaran.

”Oleh karena itu, diperlukan sinergi serta kolaborasi seluas-luasnya dari seluruh pihak untuk dapat meningkatkan kecepatan penyerapan anggaran pemerintah daerah seraya menjaga akuntabilitas dan inklusivitas transaksi belanja pemerintah,” katanya.

Salah satunya melalui akselerasi serta perluasan digitalisasi transaksi pemerintah daerah, sehingga realisasi pemerintah daerah dapat turut mendorong pemulihan ekonomi daerah yang dapat dirasakan manfaat positifnya oleh seluruh lapisan masyarakat seluas-luasnya.

Selanjutnya, sebagai wujud peduli dalam penanganan Covid-19 dan mendukung pemerintah daerah di Priangan Timur untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah, Bank Indonesia Tasikmalaya dan BMPD Priangan Timur memberikan bantuan kepada masing-masing pemerintah kota/kabupaten berupa alat kesehatan pencegahan Covid-19.

Bantuan akan diserahkan dan dikoordinasikan pendistribusiannya dengan Dinas Kesehatan masing-masing daerah antara lain mendukung kesediaan penanganan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit lapangan. (rls/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: