Kemenkes Sebut Efektivitas Vaksin Lengkap Capai 84 Persen Cegah Infeksi Covid-19

Kemenkes Sebut Efektivitas Vaksin Lengkap  Capai 84 Persen Cegah Infeksi Covid-19

Radartasik.com,JAKARTA — Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dari hasil evaluasi efektivitas vaksin yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes terbukti bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian. 

Studi terhadap efektivitas vaksin Covid-19 ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta, yang meliputi tenaga perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya, sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan. Yaitu mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.

Para tenaga kesehatan ini mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac. Perlu diketahui bahwa saat laporan tersebut diturunkan, ada 143.000 orang SDM Kesehatan di DKI Jakarta telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah divaksinasi dosis kedua.

Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19 serta dinamika komposisi Variants of Concern yaitu adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI Jakarta maupun nasional.

dr. Siti pun mengungkapkan sebanyak 5 persen dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 pada periode Januari-Maret 2021 yang jumlahnya hanya 0.98 persen.

Namun begitu, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap yang harus dirawat jauh lebih rendah (0,17 persen) ketimbang mereka yang belum divaksinasi (0,35 persen). Hal ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus Covid-19.

”Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif,” tegas Nadia, Kamis (13/08/2021).
Termasuk dengan kejadian kematian akibat Covid-19. Jumlah tenaga kesehatan yang belum divaksinasi yang meninggal relatif lebih besar daripada yang sudah mendapat vaksinasi lengkap.

Begitu juga tenaga kesehatan yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama, jumlah yang meninggal akibat Covid-19 relatif lebih banyak daripada mereka yang menerima dosis lengkap.

Data-data tersebut memperlihatkan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dapat diandalkan untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi Covid-19.

Efektivitas vaksin Covid-19 dosis lengkap dalam mencegah infeksi Covid-19 pada bulan Januari-Maret sebesar 84% atau dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang Tenaga Kesehatan yang telah divaksinasi lengkap berpeluang terinfeksi Covid-19.

”Ini menunjukkan vaksinasi berperan dalam memperlambat risiko infeksi Covid-19. Tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih lama untuk tidak terinfeksi Covid-19 dibandingkan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi,” ujarnya. (khf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: