Waduh, Muncul Klaster Baru di Singapura dari Klinik Cuci Darah

Waduh, Muncul Klaster Baru di Singapura dari Klinik Cuci Darah

Radartasik.com, SINGAPURA — Pasien gagal ginjal biasanya harus melakukan cuci darah atau dialisis. Namun di Singapura virus Corona justru menyebar di klinik cuci darah dan menjadi klaster baru Covid-19 di negeri tersebut.

Pusat Dialisis National Kidney Foundation (NKF) Sakyadhita terletak di Blok 19 Upper Boon Keng Road. Klaster Covid-19 di pusat dialisis NKF adalah satu-satunya klaster Covid-19 yang dilaporkan pada Senin (09/08/2021) dengan total 3 kasus terkait.

Semua staf dan beberapa pasien Pusat Dialisis NKF Sakyadhita di Boon Keng telah ditempatkan di karantina setelah diumumkan pada Senin (09/08/2021) bahwa muncul klaster Covid-19. Staf perawat dan operasional serta pasien yang berada di pusat pada saat yang sama dengan kasus yang dikonfirmasi telah dikarantina.

 “Para pasien akan dirujuk ke pusat dialisis lain, yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Singapura, untuk menerima perawatan selama masa karantina mereka,” kata Yayasan Ginjal Nasional (NKF).

Selain kasus di pusat klinik cuci darah, ada pula kasus lainnya yang dilaporkan terkait dengan klaster Pelabuhan Perikanan Jurong/Pasar Hong Lim dan Pusat Makanan. Sehingga total kasus menjadi 1.148 kasus. Itu menjadi klaster aktif terbesar di Singapura. Hingga Senin (09/08/2021), ada 131 klaster aktif di Singapura.

Selain itu, sebanyak 527 kasus masih dirawat di rumah sakit. Sebagian besar dalam kondisi baik dan dalam pengawasan.

Ada 35 kasus dengan kondisi berat yang memerlukan suplementasi oksigen dan 10 kasus dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU). Sebanyak 7 dari 45 kasus ini sudah divaksinasi lengkap. Dari jumlah tersebut, 5 pasien membutuhkan suplementasi oksigen, sementara dua pasien membutuhkan perawatan ICU karena mereka memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Pasien di atas 60 tahun berjumlah 34 orang, 28 di antaranya tidak divaksinasi atau sebagian divaksinasi dan mengalami kondisi kritis. Selama 28 hari terakhir, 99 kasus lokal membutuhkan suplementasi oksigen, dirawat di ICU, atau meninggal. Dari kasus lokal tersebut, 60 tidak divaksinasi, 28 divaksinasi sebagian, dan 11 sudah divaksinasi penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: