Ikan Gabus dan Kelor Bisa jadi ASI Booster Loh Bunda
Reporter:
radi|
Sabtu 07-08-2021,11:37 WIB
Radartasik.com — Usai melahirkan, seorang ibu dituntut harus lebih fit atau prima agar bisa mengasuh buah hatinya sekaligus bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Selain membutuhkan dukungan sang suami, ibu menyusui juga memerlukan nutrisi yang baik. Nah, salah satu nutrisi yang cukup baik untuk Ibu hamil adalah dengan protein dari ikan gabus.
Menurut Mom Uung, sebaiknya para ibu menyusui bisa memberikan ASI kepada bayinya sampai usia dua tahun. Oleh karena itu ASI booster penting untuk membantu para ibu menyusui (busui) lulus menyusui anaknya hingga usia 2 tahun tersebut.
Penggagas Mom Uung, Uung Victoria Finky menjelaskan ikan gabus memiliki kandungan protein yang tinggi, sangat bagus untuk menyembuhkan luka pasca melahirkan. Ibu sehabis melahirkan melalui metode operasi caesar tentu harus menjalani pemulihan luka. Ikan Gabus mengandung protein tinggi dan albumin.
Menurutnya, albumin merupakan sejenis senyawa yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses pembentukan jaringan sel baru. Hasil penelitian, terbukti bahwa ikan gabus yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi lainnya, seperti ikan lele, nila, mas, gurami dan lain-lain.
“Ekstrak daun kelor dan ikan gabus, tidak hanya untuk memperlancar, tapi juga bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi Covid-19,” jelas Uung baru-baru ini dalam sebuah seminar daring.
Menurutnya, saat ini para ibu bisa mendapatkan informasi melalui platform media sosial yang terpercaya untuk mendapatkan konten-konten edukasi seputar kesehatan dan keperluan para ibu selama menyusui. Menurutnya aktivitas tersebut sebetulnya sudah menjadi aktivitas rutin yang dijalankan sejak sebelum ada pandemi Covid-19.
“Dan, di masa pandemi Covid-19, tentu lebih dimudahkan ya dengan online sehingga para ibu bisa mendapatkan informasi yang terbaik,” katanya.
Hal senada diungkapkan Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kartini Rustandi. Menurutnya diperlukan dukungan baik dukungan moral, spiritual maupun kebijakan kepada ibu menyusui agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya apapun status kesehatan sang ibu. Sebab, menyusui secara signifikan mampu meningkatkan derajat kesehatan, perlindungan maupun kesejahteraan untuk ibu, bayi maupun keluarga.
Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat hingga akhir Juli 2021 sebanyak 447 anak berusia di bawah 1 tahun meninggal akibat Covid-19, dan 16 persen di antaranya adalah bayi baru lahir. Sesuai dengan tema nasional Pekan Menyusui Sedunia tahun 2021 yakni Perlindungan Menyusui Tanggungjawab Bersama. Maka, upaya mempertahankan pemberian ASI eksklusif kepada bayi. (jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: