PGM Pertanyakan Program Laptop Pelajar
Reporter:
syindi|
Jumat 06-08-2021,13:30 WIB
radartasik.com, TASIK - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Tasikmalaya meminta pemerintah dalam memberikan kebijakan pendidikan jangan populis. Salah satunya kebijakan pengadaan laptop sebagai bagian digitalisasi sekolah.
Ketua DPD PGM Indonesia Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asya'ri mengatakan, saat ini dunia pendidikan sedang disibukkan dengan beredarnya program laptop untuk pelajar, bagian dari digitalisasi sekolah dengan anggaran yang disediakan Rp 3,4 triliun.
”Tentu informasi ini membuat madrasah bertanya-tanya, apakah ini betul terealisasi atau tidak. Sebab kebijakan populis di dunia pendidikan membuat gelisah,” katanya kepada Radar, Kamis (5/8/2021).
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk serius mengurusi pendidikan, jangan setengah-setengah. Artinya, harus merangkul semua lembaga pendidikan tanpa melihat leading sektoral.
“Kalau bisa membuat kebijakan tentang pendidikan itu harus sama-sama lah (dengan madrasah, Red), sehingga tidak melahirkan kecurigaan. Kami yang ada di madrasah berharap kepada siapa lagi kalau bukan ke pemerintah pusat,” katanya menambahkan.
Berkaca pada kebijakan sebelum itu, lanjut Asep, misalkan janji Gubernur Jawa Barat Kang Emil yang belum terealisasi penuh untuk madrasah. Untuk itu justru bukan pemberian laptop atau TIK lainnya yang harus digaungkan, tetapi bagaimana meminta sekolah tatap muka segera terselenggara yang betul-betul memenuhi standar protokol kesehatan (Prokes).
“Harapan kami sekarang adalah bisa belajar tatap muka dilakukan dengan Prokes yang sangat ketat dan regulasi yang jelas. Bukan pengadaan laptop,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya Drs H Mohammad Ali Abdul Latief MAg menyampaikan, mengenai pengadaan laptop untuk siswa madrasah, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan informasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis).
“Untuk itu, saya berharap Ditjen Pendis mengusahakan agar madrasah mendapatkan program TIK tersebut untuk digitalisasi pembelajaran,” katanya.
(riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: