Soal Warga Lahiran di Tenda, Begini Kata Kepala Puskesmas Cisaruni..

Soal Warga Lahiran di Tenda, Begini Kata Kepala Puskesmas Cisaruni..

radartasik.com, PADAKEMBANG - Kepala UPT Puskesmas Cisaruni Dadan Kurniawan SKM mengungkapkan, sebenarnnya sudah ada komunikasi antara pasien dengan bidan desa dan tim persaliann di Puskesmas Cisaruni. Termasuk sudah disiapkan dari pagi untuk persalinan pasien tersebut.


“Sekitar pukul 14.00 itu los kontak dengan pasien dan kita dari Puskesmas Cisaruni dapat kabar itu sekitar pukul 16.00, bahwa ada pasien atau ibu hamil reaktif setelah dilakukan swab antigen,” ujarnya kepada Radar saat ditemui di Puskesmas Cisaruni, Kamis (5/8/2021).

Dadan mengungkapkan, dalam hal ini Puskesmas Cisaruni di telepon Puskesmas Sukaratu bahwa ada pasien dari wilayah Cisaruni. Lalu pasien dijemput sesuai prosedur protokol kesehatan.

“Untuk protapnya sendiri, yang jelas tenaga kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Sesudah itu, pihak keluarga nanti akan kita tracing dan di-testing. Harus dipastikan juga, dan akan di-PCR. Sebab, jika hanya swab antigen saja itu belum tentu,” ujar dia, menjelaskan.

Dadan mengakui, jika di Puskesmas Cisaruni memang belum ada PONED, karena tipe non DTP dan non PONED. Namun, untuk persalinan sebetulnya setiap puskesmas itu bisa untuk persalinan. Sedangkan PONED untuk kegawatdaruratan.

Sebetulnya, kata dia, bisa untuk persalinan, tapi harus ada komunikasi terlebih dulu sebelumnya. Sebab, tidak 24 jam. “Jadi, harus ada komunikasi dulu sebelumnya, bahwa ada pasien yang akan melahirkan,” kata dia.

Kata Dadan, memang pada hari Senin sudah ada komunikasi dengan bidan pengasuh dan bidan desa. Lalu bidan pengasuh melaporkan ke tim persalinan. Makanya sudah siap dari pagi.

“Jadi kita tidak tau pasien reaktif atau tidak, baru mengetahuinya reaktif itu setelah berada di Puskesmas Sukaratu. Jika melihat kronologis, memang tidak ada komfirmasi lanjutan, mau di mana melahirkannya. Padahal, kita sudah mempersiapkan untuk persalinan pasien itu,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Dadan Hamdani menyampaikan, ini sebagai evaluasi di tingkat Dinkes sebagaimana diketahui di era pandemi ini banyak sekali perubahan-perubahan kebijakan.

“Untuk layanan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, memang dari Dinas Kesehatan khususnya telah melakukan upaya. Sebab, memang disinyalir pandemi Covid-19 ini tidak melihat siapa pun,” kata dia.

Maka dari itu, pihaknya sudah siap siaga bagaimana mengantisipasi masalah itu sendiri. Dari Dinas Kesehatan melihat perkembangan yang ada di Kabupaten Tasik, khusus untuk kesehatan ibu dan anak ternyata sudah kurang lebih 168 ibu hanil yang terkena atau terpapar Covid-19 dan ada 10 ibu meninggal akibat Covid-19 dan dua di antaranya bayi.

Lanjut dia, pihaknya melakukan upaya untuk bagaimana layanan terhadap ibu hamil bersalin dan nifas. Pihaknya pun sudah mengeluarkan surat edaran untuk bagaimana mengenai pelayanan itu sendiri.

“Contoh setiap ibu berslain yang datang ke puskesmas sudah menetapkan harus rapid test dulu, itu suatu kebijakan. Karena masalah ibu bersalin juga harus selamat, juga petugas pun sama harus terhindar dari penularan,” ujar dia.

Kata dia, beberapa layanan yang sudah diinstruksikan oleh dinas melalui puskesmas sudah dilakukan. Hari ini (kemarin) melakukan pembinaan kebetulan rutin terhadap puskesmas.

“Upaya yang ada di puskesmas, termasuk di Puskesmas Cisaruni ini menyiapkan bahwa memang semua puskesmas itu sekarang sudah siap untuk melayani persalinan. Jadi semua sudah menyiapkan, kita puskesmas sudah siap untuk persalinan,” kata dia. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: