Kriteria Sekolah & Pelajar yang Dapat Bantuan Laptop, Begini Kata KCD Tasik..
Reporter:
agustiana|
Rabu 04-08-2021,13:33 WIB
KOTA TASIK — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan menggulirkan program bantuan laptop pelajar tahun ini dengan anggaran mencapai Rp3,7 triliun.
Kebijakan ini tentunya disambut antusias para pelajar SMA sederajat.
Sebab, laptop pelajar ini menggunakan google chromebook untuk penunjang pembelajaran jarak jauh di tahun ini, berasal dari pemerintah pusat.
Khususnya di daerah, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya pun menyambut antusias program tersebut.
Karena dapat membantu para pelajar dalam hal ujian nasional secara online. Terlebih, masih banyak pelajar yang belum memiliki laptop.
“Soal itu di kita itu tinggal menunggu informasi lanjutan melalu surat dari Disdik Jawa Barat. Nanti kalau itu sudah ada baru kita bisa jelaskan lebih detailnya,” ujar Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Dr Abur Mustikawanto Med kepada radartasik.com, Rabu (04/08/21) siang.
“Intinya belum turun informasi detailnya dari provinsi seperti surat edaran sekolah mana yang dapat bantuan itu atau saratnya seperti apa itu belum kita terima detailnya,” sambungnya.
Termasuk, terang dia, kriteria siswa yang mendapatkan bantuan ini pun belum ada.
Pihaknya hingga kini masih menunggu informasi lanjutan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Karena kita kan baru mau masuk tahun ajaran baru. Jadi kelihatannya sebulan lewat baru ada informasi detailnya menurut asumsi saya. Insya Allah nanti kalau sudah ada edarannya akan saya jelaskan lagi. Intinya kita akomodir dan akan siapkan,” terangnya.
Disinggung jika pihaknya diperintahkan Disdik Provinsi Jabar untuk menentukan kriteria pelajar yang akan mendapatkan bantuan ini, beber dia, akan diutamakan penentuannya secara sekolah.
“Biasanya kalau di kita diminta pihak provinsi untuk menentukan kriteria sekolah yang mendapatkan bantuan seperti ini adalah sekolah yang ikut ujian nasional secara online yang kekurangan laptop yang diutamakan,” bebernya.
Intinya, tambah dia, ke sekolah pinggiran wilayah dulu yang sudah ikut ujian nasional secara online yang minjem sana sini. Itu masih banyak sekolah yang seperti itu.
“Banyak sekolah di bawah yang seperti itu baik dilakukan sekolahnya, orang tuanya, dan gurunnya demi anak didiknya bisa ikut ujian nasional secara online,” tambahnya.
Jelas dia, hal itu diambil pihaknya jika kebijakan dari Disdik Jabar kategorinya bisa untuk sekolah. Namun jika ditentukannya harus per siswa maka pihaknya pun akan mengikuti kebijakan tersebut.
"Kalau peruntukannya di kebijakan kali ini saya sih belum tahu seperti apa. Kalau dari Kemendikbud itu kan untuk siswa. Makanya saya masih menjawab hal ini orientasinya ke sekolah dulu. Nanti kalau sudah ada kejelasan saya informasi kan lagi ya,” jelasnya. (rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: