Pistol Milik Mantan Cabup Tasik Dititip Ke Polres

Pistol Milik Mantan Cabup Tasik Dititip Ke Polres

TASIK — Senjata api jenis revolver milik eks calon bupati (cabup) Tasikmalaya Cep Zamzam Dzulfikar Nur, kini telah dititipkan ke Polres Tasikmalaya. Hal ini, merupakan inisiatif dari Cep Zamzam untuk menitipkan pistol berpeluru karet miliknya itu.  Meskinya Cep Zamzam sendiri telah mengantongi izin kepemilikannya dari Polda Jawa Barat.

Kapolsek Sukarame Ipda Hajar Sutiar menjelaskan  senjata api milik Cep Zamzam saat ini dititipkan di Polres Tasikmalaya. Karena ada kesadaran sendiri dari pemiliknya untuk dititipkan, bukan disita.

"Jadi bukan disita, namun dari pihak pemilik (Cep Zamzam, Red), inisiatif sendiri menitipkannya ke Polres Tasikmalaya. Jadi Senin (2/8/2021) malam itu dibuatkan berita acaranya, untuk dititipkan di Polres Tasikmalaya," kata dia kepada Radar, Selasa (3/8/2021).

Dia menambahkan untuk izin kepemilikan senjata Cep Zamzam sendiri legal, dan sudah memiliki izin kepolisian. Yang telah sesuai dengan prosedur dan aturan main kepemilikan senjata api.

”Memang kepemilikan senjata apinya legal, karena memiliki izin dari Polda Jabar,” tuturnya.

Sementara itu, Cep Zamzam Dzulfikar Nur mengatakan semua izin dan buku kepemilikan senjata miliknya sudah dititipkan ke Polres Tasikmalaya. Sehingga ketika diperlukan nanti bisa diambil lagi. Atau saat akan diperpanjang izinnya ke Polda Jawa Barat bisa diambil dulu.

“Pada intinya, izin kepemilikan senjata dari Polda Jawa Barat sudah diserahkan kepada Polres Tasikmalaya. Dan senjatanya legal kepemilikannya,” ungkapnya.

Sementara itu, kasus penodongan pistol yang dilakukan eks cabup Tasikmalaya pun berujung Islah. Kedua pihak, Cep Zamzam dan Sesep Muhammad Aria Santana  (21) sudah bertemu di Mapolsek Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin malam (2/8/2021).

Dalam kesempatan itu, baik Sesep maupun Cep Zamzam sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah yang terjadi.

Kapolsek Sukarame Ipda Hajar Sutiar yang menyebutkan keduanya sudah berdamai. Pelapor tidak memperpanjang persoalan yang terjadi pada hari Minggu tersebut. "Alhamdulillah berujung Islah," ungkapnya.

Hal itu  sangat disyukurinya, karena persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Bagaimana pun pihak kepolisian mengharapkan terciptanya suasana kondusif di masyarakat. "Toh mereka kan warga kami juga," imbuhnya.

Sebelumnya pada sore hari, Cep Zamzam Dzulfikar Nur menuturkan kejadian yang dialaminya tidak disangka akan berbuntut panjang.

“Karena saya rasa tidak ada yang dirugikan. Saya tidak dirugikan, dia pun tidak dirugikan,” ungkap Zamzam kepada Radar saat ditemui di kediamannya di Jalan Raya Sukarame, Senin sore (2/8/2021).

Menurut Cep Zamzam, kejadian  di belokan Jalan Sirnagalih RT/RW 24/09 Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame terjadi secara spontanitas.

 ”Yang namanya di jalan, jadi bukan keserempet, tapi mungkin hampir keserempet. Apalagi jalan yang di lewati kecil dan ada berlubang,” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, ketika berpapasan yang memakai sepeda motor itu berhenti dan mengeluarkan kata-kata kotor, karena mungkin merasa tidak menerima hampir keserempet.

”Secara spontan saya keluar dari mobil, dia yang pakai motor berbalik ke saya, kemudian saya merasa ada ancaman, khawatir terjadi sesuatu ke saya. Makanya berusaha melindungi diri saya,” ungkap nya.

Selanjutnya, kata Cep Zamzam, dirinya mengeluarkan senjata api dari dalam mobilnya untuk melindungi diri. Lalu menembakkan peluru ke atas udara sebagai peringatan agar tidak terjadi perkelahian.

”Jadi tidak ada penodongan, atau menodong ke arah dada. Spontan, biar menjadi peringatan, agar tidak ada hal yang tidak diinginkan, waktunya cuma beberapa detik langsung saya meninggalkan lokasi,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Nurul Wafa, Gunung Hideung, Sukarame tersebut.

Cep Zamzam mengaku senjata yang ditembakkan ke udara merupakan peluru karet, dengan jenis senjata revolver. Senjatanya, kata dia, telah mendapatkan izin kepemilikan senjata khusus untuk bela diri dari Polda Jawa Barat.

”Jadi ada undang-undang-nya, yang mengeluarkan (senjata, Red) dari Polda dan Mabes Polri yang mengeluarkan izin,” kata dia.

Bagi publik Kabupaten Tasikmalaya, nama Cep Zamzam Dzulfikar Nur sangat tidak asing. Sebab, dia merupakan calon Bupati Tasikmalaya di Pilkada 2020. Saat itu, dia berpasangan dengan Fadil Karsoma.

Cep Zamzam sendiri sebelumnya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Sekaligus salah satu pengasuh dari Pondok Pesantren Nurul Wafa, Gunung Hideung, Sukarame. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: