Pedagang Sepi Pembeli, Retribusi Pasar Banjar Turun Drastis
Reporter:
agustiana|
Rabu 04-08-2021,05:00 WIB
radartasik.com, BANJAR - Dampak pandemi Covid-19 dan juga perpanjangan PPKM, membuat retribusi pedagang di Pasar Banjar menurun drastis dibawah 50 persen.
Hal tersebut, lantaran pedagang mengaku dagangan mereka sepi pembeli yang datang ke pasar.
Sehingga untuk membayar retribusi pun agak terkendala.
"Ya kalau ada mah pasti dibayar. Kita juga jualan sepi yang beli," kata salah satu pedagang di pasar Banjar Sri (50) kepada wartawan, Selasa (03/08/21).
Diakuinya, berjualan kebutuhan pokok seperti sayuran dan lainnya di jongko pasar. Karena kondisi seperti ini, banyak pembeli yang tidak ke pasar.
Saat datang ke pasar, ditanya mereka beralasan juga sama terdampak.
Sehingga selaku pedagang kebingungan harus menjual dagangan ke siapa lagi kalau bukan pembeli yang biasa jadi langganan.
"Bayar retribusi Rp1.200 per hari. Iya murah, kalau dagangan laku. Kalau sepi pembeli seperti ini mau bayar pakai apa," jelasnya.
Pelaksana Sekertariat Pasar Banjar, Aam menambahkan, penarikan retribusi ada yang harian, mingguan dan juga bulanan.
Besarannya bervariasi, berkisar Rp1.200 hingga paling besar Rp11.800 per hari.
"Itu tergantung letak dan ukuran kios pedagang. Nagih retribusi keadaan lagi seperti ini, tidak ditagih gimana. Karena itu sumber PAD. Kita juga dituntut, maka harus membayar retribusi," jelasnya.
Diakuinya, pembayaran retribusi tergantung kemampuan pedagang. Bisanya harian, mingguan atau bulanan.
Namun, ada juga yang tidak bayar sama sekali, hal itu karena kios pedagang tutup tidak jualan.
Sehingga petugas melakukan penagihan retribusi dengan mendatangi rumahnya.
"Kita terpaksa disusul untuk membayar retribusi. Yang nunggak pasti ada, ya itu kalau tidak terkendala, pasti akan berjalan baik," ujarnya.
(anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: