Objek Wisata Cipanas Cipacing Tutup, Banyak Warga Batal Berobat
Reporter:
syindi|
Selasa 03-08-2021,10:30 WIB
radartasik.com, SUKARESIK — Sudah hampir sebulan objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya ditutup sementara karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4. Para pengelola wisata pun sangat berharap sekali sektor pariwisata kembali bisa dibuka untuk umum.
Pengelola Objek Wisata Cipanas Cipacing Enjang Burhanudin mengatakan, diharapkan setelah selesai PPKM Level 4 objek wisata kembali dibuka. Karena pengelola selalu siap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat kepada para petugas dan pengunjung.
“Ya sekarang kami para pengelola sedang beres-beres. Mudah-mudahan besok (hari ini) ada kabar baik objek wisata bisa dibuka untuk umum. Kasihan banyak yang ingin berendam air panas untuk kebutuhan pengobatan harus ditolak, karena kami mengikuti aturan,” ujarnya kepada Radar, Senin (2/8/2021).
Menurut dia, Cipanas Cipacing ini sebenarnya yang datang lebih dominan untuk pengobatan berbagai penyakit, karena khasiatnya sudah banyak dirasakan masyarakat. Namun, pengelola terpaksa harus menolaknya karena aturan tidak boleh dibuka. “Ya sebenarnnya kasihan juga, mereka yang rutin datang untuk berendam sambil pengobatan harus ditolak,” kata dia.
Ujar dia, air panas Cipacing ini sudah diketahui dan dirasakan khasiatnya oleh masyarakat untuk pengobatan seperti rematik, stroke, gatal-gatal dan relaksasi badan.
“Jadi untuk wisatanya cenderung sedikit, dominannya hampir 90 persen untuk pengobatan. Bahkan dari luar Jawa Barat sengaja datang ke sini,” ujarnya, menjelaskan.
Fasilitas yang disediakan adalah kolam rendam umum. Kemudian, ada juga kamar rendam yang jumlahnya mencapai 12 dan siapa saja bisa menggunakannya.
“Ya biasanya yang pengobatan berendam khusus di kamar rendam tersebut. Bahkan masing-masing kamar ini tingkat panasnya berbeda-beda, yang paling panas ada di kamar nomor 8. Kata para pengunjung paling enak dan khasiatnya ada,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, kamar rendam ini gratis. Jadi, para pengunjung yang sudah masuk dan membayar tiket bisa menggunakan kamar rendam ini maksimal 15 menit untuk berendam.
“Sejauh ini, fasilitas yang ada sudah cukup. Namun untuk petugas masih terbatas, khususnya untuk mengelola kamar rendam. Idealnya sih di objek wisata lain untuk kamar rendam ini ada retribusi lagi untuk perawatan dan kebersihannya, karena banyak para pengunjung yang berakata seperti itu dan menyebut masuk ke cipanas di sini sangat murah,” ujar dia.
Kata dia, potensi untuk mendongkrak pendapatan memang sangat ada, walaupun nominalnya tidak terlalu besa. Namun, setiap potensi ini harus dimaksimalkan dengan baik.
(yfi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: