Produk Desa Diekspor ke Eropa
Reporter:
syindi|
Senin 02-08-2021,19:00 WIB
radartasik.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan ekspor perdana produk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan dari program desa. Produk yang diekspor di antaranya kopi, beras organik, pupuk organik hingga essential oil dengan negara tujuan Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Timur Tengah.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, ekspor produk pertanian dan perkebunan dihasilkan dari Program Desa Sejahtera dan juga hasil binaan kerja sama PT Astra International bersama Kementerian Desa PDTT dan Kemenkop UKM. Kerja sama itu melingkup pembinaan produksi dan pembiayaan.
“Kementerian Perdagangan sendiri sangat mendukung pemasaran produk-produk desa, koperasi dan UMKM melalui berbagai upaya. Kemendag punya berbagai program fasilitasi, pembinaan teknis hingga pembukaan akses pasar melalui berbagai perjanjian perdagangan dan diplomasi perdagangan internasional,” kata Jerry, Kamis (29/7/2021).
Dalam bidang akses pasar, kata Jerry, perjanjian perdagangan baik bilateral maupun multilateral sangat penting agar produk-produk Indonesia bisa diakomodasi oleh negara tujuan dengan tarif yang bagus, bahkan tanpa tarif bea masuk.
Menurutnya, upaya ini penting karena secara politis dan teknis memang perlu dilakukan berbagai upaya agar sebuah negara menerima dan memberikan fasilitas bagi produk Indonesia.
“Kita harus meminimalkan hambatan perdagangan dan mengoptimalkan fasilitasi perdagangan bagi produk Indonesia sehingga bukan hanya bisa masuk tetapi juga bisa mengakses pasar di negara tujuan. Itu inti dari upaya-upaya dalam perjanjian perdagangan,” ujarnya.
Sedangkan dalam fasilitasi pergudangan dan logistik, Kementerian Perdagangan terus mengembangkan Sistem Resi Gudang (SRG). Sampai dengan tahun 2020 yang lalu tercatat sudah ada sekitar 123 gudang di daerah yang masuk dalam program SRG. SRG sendiri berfungsi untuk menjadi gudang simpan tunda beli produk pertanian dan perkebunan,” ucapnya.
“Dengan begitu, pengelolaan pasokan dan harga bisa dilakukan dengan baik. Saat ini ada sekitar 20 komoditas yang bisa dikelola melalui SRG termasuk kopi dan porang yang saat ini menjadi salah satu primadona komoditas ekspor,” pungkasnya.
(der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: