Belajar Tatap Muka di Kabupaten Tasik Batal Lagi..
Reporter:
syindi|
Sabtu 31-07-2021,08:32 WIB
SINGAPARNA — Dunia pendidikan menjadi salah satu sektor yang benar-benar terdampak akibat pandemi Covid-19. Diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat dari 26 Juli-2 Agustus 2021 membuat pembelajaran tatap muka (PTM) belum bisa dimulai di Kabupaten Tasikmalaya.
Persiapan pemerintah daerah termasuk sekolah di Kabupaten Tasikmalaya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan untuk menghadapi PTM yang awalnya sudah bisa dilaksanakan Juli ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana mengatakan, PTM di SD maupun SMP di Kabupaten Tasikmalaya termasuk daerah lain sebenarnya sudah bisa dilaksanakan 26 Juli 2021.
Namun, ungkap dia, karena PPKM oleh pemerintah dilanjutkan untuk diberlakukan hingga 2 Agustus 2021, maka realisasi PTM belum bisa dilaksanakan. Walaupun pihak sekolah sudah mempersiapkan diri dengan menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan.
“Pada akhirnya daerah harus kembali menunggu kebijakan turunan dari regulasi PPKM. Karena secara umum, Jawa Barat ini berada pada level 4. Walaupun untuk Kabupaten Tasikmalaya masuk kategori PPKM level 3,” kata Dadan kepada Radar, Jumat (30/7/2021).
Menurut dia, ketika perpanjangan PPKM selesai, sekolah di Kabupaten Tasikmalaya belum tentu langsung bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pihaknya akan melaksanakan pemetaan wilayah terlebih dahulu.
“Mungkin di desa-desa ada yang berbeda-beda. Ada yang zona merah, zona orange dan zona hijau. Jadi tetap harus ada pemetaan terlebih dahulu,” jelasnya.
Dia menambahkan, pemetaan wilayah tetap harus dilaksanakan. Pemerintah daerah tidak begitu saja mengeluarkan kebijakan PTM. Apalagi masyarakat sudah banyak yang mempertanyakan.
Menurut dia, penundaan pelaksanaan pembelajaran tatap muka sendiri dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi, karena Covid-19 belum selesai. “Kita mengajak semua pihak untuk berdoa agar Covid-19 segera berlalu,” ujarnya.
Pemerintah daerah, tambah dia, memahami bahwa semua sudah rindu sekolah. Termasuk siswa, orang tua, serta guru sudah rindu muridnya. “Murid sudah rindu gurunya, kepala sekolah juga sudah rindu guru dan siswanya,” tambah dia.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi SKep MM menambahkan, pemerintah daerah dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 saat ini juga sudah menyasar anak-anak usia 12-17 tahun atau usia pelajar.
“Jadi baik anak-anak atau siswa usia pelajar sudah mulai divaksin. Termasuk para guru pun sudah sejak awal di vaksin, walaupun belum seluruhnya. Vaksinasi terhadap anak ini juga sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” kata dia. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: