Soal Pria Positif Covid-19 Dianiaya Massa, Bupati Bilang Hanya Diamankan Karena Mencoba Kabur saat Isoman

Soal Pria Positif Covid-19 Dianiaya Massa, Bupati Bilang Hanya Diamankan Karena Mencoba Kabur saat Isoman

Radartasik.com, TOBA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara memberikan penjelasan terkait viralnya video seorang pria yang disebut dalam kondisi positif terpapar Covid-19 dianiaya oleh warga kampung. Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan, pria bernama Salamat Sianipar tersebut bukan dianiaya, tetapi hendak diamankan karena kabur saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).


“Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan pak Salamat Sianipar ini,” kata Poltak Sitorus dalam keterangannya, Minggu (25/07/2021).


Poltak pun mengungkapkan, jika Pemerintah Kabupaten Toba sudah menemui pihak keluarga untuk mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Termasuk langsung membawa Salamat ke RSUD Porsea untuk menjalani perawatan.


“Beliau sudah kita posisikan di RSUD Porsea,” ucap Poltak.


Sementara itu Kepala Desa Pardomuan, Toba, Timbang Sianipar menuturkan, pihaknya melakukan isolasi mandiri kepada Salamat di lokasi yang sudah disetujui oleh pihak keluarga. Kebutuhan Salamat saat isolasi juga sudah dipenuhi.


“Beras satu karung, telur satu papan, dencis dua kaleng, garam, minyak goreng, sabun mandi, sudah kami siapkan untuk saudara Salamat,” ungkap Timbang.


Meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, Salamat rupanya nekat kembali pulang ke rumahnya. Pihak desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi rumah Salamat.


“Kembali ke rumah orang tuanya lagi, jadi saya langsung terjun ke rumah saudara Salamat,” papar Timbang.


Istri Salamat, Risma Sitorus juga mengakui suaminya lari atau kabur saat menjalani isolasi mandiri. Risma pun mengungkapkan jika suaminya tersebut diamankan warga karena ia bersikeras memeluk anaknya.


“Anakku mau dipeluk, padahal sudah menolak bilang 'Nggak mau pak'. Lari lah kami ke bawah,” kata Risma.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi yang datang ke lokasi juga mengatakan peristiwa ini terjadi karena warga ingin mengamankan Salamat yang lari saat isoman.


“Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan, karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid, yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah dua kali lari dari RS,” tutur Hadi.


Hadi mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga dan warga kampung atas peristiwa itu.


“Warga yang ikut mengamankan saat itu juga sudah diambil keterangan untuk klarifikasi kejadian video yang viral tersebut,” pungkasnya.


Seperti diketahui sebelumnya sebuah video yang menceritakan seorang pria positif Covid-19 dianiaya sejumlah orang di Porsea Tobasa, Sumut, viral di media sosial. Video Salamat dianiaya sejumlah orang viral di media sosial (medsos). Dalam video itu terlihat sejumlah orang berdiri dan berkerumun di lokasi. Ada sebagian dari mereka memegang benda seperti kayu, ada juga yang memegang tali.

Tampak juga seorang pria seperti diseret menggunakan tali. Sementara dari arah belakang pria itu, ada beberapa orang menempelkan kayu di tubuh si pria tersebut. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: