Selama 24 Jam, 24 Pasien Covid Warga Kota Tasik Meninggal

Selama 24 Jam, 24 Pasien Covid Warga Kota Tasik Meninggal

radartasik.com, TASIK — Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya mencantumkan 24 kasus kematian baru pada Kamis (22/7/201). Jumlah ini terbilang rekor baru di Kota Resik, yang mana sebelumnya kasus kematian dalam sehari masih di bawah angka 20 orang.


Berdasarkan data yang dipublikasi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, terjadi penambahan 326 kasus positif baru, 207 pasien sembuh dan 24 pasien meninggal dunia.

Di samping angka kesembuhan yang tinggi, namun kasus baru dan pasien meninggal cukup menonjol dalam pembaruan data pagi kemarin.

Wakil Direktur Umum RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, H Deny Diyana menyebutkan kasus kematian di RSUD tidak sampai 24 orang. Menurutnya, u jumlah tersebut kemungkinan akumulasi dengan yang meninggal saat isolasi mandiri dan di rumah sakit swasta. “Mungkin ditambahkan dengan kasus kematian di luar RSUD,” ujarnya kepada Radar.

Terpisah, Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesahatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengatakan berdasarkan catatan yang masuk, memang ada 24 kasus kematian yang baru di-input. Namun sebagian data merupakan kaA­sus kematian yang sebelumnya belum di-input. “Ada beberapa data kematian yang baru masuk, meninggalnya bukan hari kemarin,” katanya.

Disebutkan bahwa data kematian secara faktual 24 jam sebelumnya hanya 10 pasien saja. 14 lainnya merupakan data kematian hari-hari sebelumnya. “Enggak ada yang isoman, ada yang di rumah sakit, ada yang dalam perjalanan,” terangnya.

Kendati demikian, 10 kasus kematian menurutnya bukan angka yang sedikit. Masyarakat tidak bisa memandang kondisi tersebut sebagai hal yang biasa. “Tetap harus menjadi perhatian untuk kita semua,” ujarnya.

Pihaknya meminta masyarakat untuk bisa lebih sadar dalam hal menjaga protokol kesehatan. Selain menjaga diri sendiri, juga menjaga keselamatan orang yang ada di sekitar. “Kalau kita mengabaikan prokes, yang berisiko tertular bukan hanya kita, tapi juga orang lain,” terangnya.

Selain itu, warga juga diminta untuk segera menjalani vaksinasi guna menciptakan heard imunity. Khususnya para lansia yang memiliki risiko berat ketika terpapar. “Yang muda-muda ajak lansia di keluarga mereka untuk divaksin, karena saat ini kita prioritaskan untuk lansia,” ujarnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: